Gorontalo (ANTARA) - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) mengirimkan tim relawan medis dalam upaya memenuhi pelayanan dan pemulihan pascabencana banjir di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh.
Rektor UNG Prof Eduart Wolok di Gorontalo, Rabu, mengatakan tim UNG yang diberangkatkan terdiri dari 11 tenaga kesehatan gabungan dosen dan mahasiswa.
"Mereka berasal dari bidang ilmu terkait seperti kedokteran, keperawatan, dan kesehatan masyarakat. Program layanan dan penyuluhan kesehatan ini direncanakan berlangsung selama 10 hari," ucap Rektor.
Pengiriman tim tersebut merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang diinisiasi oleh Kemendiktisaintek, dan UNG termasuk salah satu perguruan tinggi yang ditunjuk untuk menjadi bagian penting dari kegiatan pengabdian di lokasi bencana.
Eduart menjelaskan hal itu merupakan bagian dari partisipasi aktif UNG terkait dengan bencana yang terjadi di Aceh dan Sumatera. Tim UNG akan menjalankan tugas kemanusiaan melalui program pengabdian tanggap darurat bencana.
"Keberadaan tim medis UNG di lokasi akan berkontribusi langsung terhadap pemulihan pasca bencana. Layanan yang diberikan berupa layanan kesehatan dan penyuluhan langsung kepada masyarakat yang rentan terhadap penyakit pasca banjir," kata dia.
Selain bantuan tenaga ahli, donasi yang telah digalang oleh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa UNG juga dititipkan melalui tim relawan medis yang berangkat. Hal ini memastikan bantuan tersebut dapat tersalurkan secara langsung dan tepat sasaran kepada korban bencana yang membutuhkan.
"Ini bukan satu-satunya program bantuan yang akan diberikan UNG. Tidak menutup kemungkinan akan ada program lainnya, dengan melihat perkembangan dan kebutuhan masyarakat terdampak bencana," ujar Eduart.
Ketua tim relawan medis UNG Dr Zuhriana K Yusuf menyebut kehadiran tim dilokasi bencana, akan fokus pada layanan secara langsung kepada masyarakat khususnya kesehatan dan penyuluhan. Layanan yang diberikan diantaranya layanan kesehatan kesehatan dasar khususnya ibu dan anak maupun screening kesehatan.
"Kegiatan penyuluhan kesehatan juga menjadi fokus kami, diantaranya terkait penyuluhan kesehatan pasca bencana, perilaku hidup bersih dan sehat, serta perawatan luka dan penyakit," jelas Zuhriana.
