Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Suryono mengatakan perekonomian daerah ini pada Triwulan I 2016 tumbuh 6,61 persen, atau mengalami perlambatan dibanding Triwulan IV 2015 sebesar 7,67 persen.

"Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, perekonomian Gorontalo justru tumbuh lebih baik," ujarnya di Gorontalo, Senin.

Dari sisi penggunaan, hampir seluruh komponen konsumsi mengalami perlambatan pertumbuhan.

Hal itu, lanjutnya, disebabkan oleh melambatnya kinerja konsumsi pemerintah.

"Realisasi belanja operasional yang masih terbatas pada awal tahun berpengaruh pada kinerja konsumsi ini," jelasnya.

Sementara konsumsi swasta nirlaba tumbuh melambar setelah berakhirnya pemilihan kepala daerah di tiga kabupaten yakni Bone Bolango, Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo pada Desember 2015, Maulid Nabi, dan Natal.

Menurutnya kondisi investasi juga lambat, karena minimnya proyek investasi swasta dan pemerintah yang telah berjalan.

Sementara itu, konsumsi rumah tangga mengalami peningkatan seiring masuknya musim panen dan kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) Gorontalo.

"Jika dilihat sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi daerah ini juga melambat di sebagian lapangan usaha seperti pertanian, kehutanan dan perikanan dari 6,07 persen menjadi 4,56 persen," tambahnya.

Lapangan usaha pedagang besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor juga mengalami perlambatan dari 10,98 persen menjadi 8,59 persen.

"Konstruksi juga demikian, turun dari 11,36 persen pada triwulan IV 2015, menjadi 9,30 persen pada triwulan selanjutnya," imbuhnya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016