Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Bone Bolango Hamim Pou memberikan apresiasi kepada pengelola keuangan di lingkungan pemerintahan itu, karena kinerjanya terus membaik sehingga diganjar opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK.
"Dengan predikat opini WTP untuk ketiga kalinya di tahun ini, menandakan dan memberi pesan bahwa pengelolaan keuangan di Kabupaten Bone Bolango dari tahun ke tahun semakin baik, baik itu pengelolaan asetnya dan juga pertanggungjawaban keuangannya," kata bupati, Jumat.
Di samping rasa bangga atas kinerja para pengelola keuangan di setiap SKPD, pemerintah daerah juga memberikan apresiasi kepada DPRD yang giat melakukan pengawasan terus menerus.
Hanya saja ada satu beban tanggung jawab yang berat bagaimana mengelola anggaran ke depan lebih baik lagi, lebih bermutu, memiliki output dan dampak manfaat kepada masyarakat.
"Saya sebenarnya belum begitu puas, karena kita menginginkan selain pengelolaan keuangannya semakin baik dan bisa dipertanggungjawabkan secara akuntabel, tapi bagaimana juga anggaran ini bisa memberi dampak kepada masyarakat ataupun kemaslahatan semuanya," ujar bupati yang juga mantan ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gorontalo ini.
Karena itu pihaknya mendorong BPK termasuk Pemkab Bone Bolango sendiri untuk bagaimana audit ini jangan hanya untuk pengelolaan keuangannya, tapi juga audit kinerja.
Jadi bagaimana anggaran ini secara wajar, pas dan subtansi memberi manfaat kepada perbaikan kesejahteraan masyarakat, terhadap pengurangan kemiskinan, perbaikan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja dan perbaikan pelayanan publik.
"Ini menurut saya yang lebih utama setelah WTP pengelolaan keuangannya, lalu wajar juga kemanfaatan dari anggaran tersebut untuk memberi dampak terhadap perbaikan taraf hidup masyarakat," ulasnya.
Diakuinya, meski ada perubahan sistem akuntansi pembuatan LKPD telah berubah dari sistem berbasis kas ke sistem berbasis akrual, tapi Bone Bolango masih mampu mempertahankan opini WTP.
Bahkan pencapaian opini WTP kali ini tanpa catatan, alias opini WTP 100 persen. Hal itu dibuktikan dengan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) LKPD sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Dengan predikat opini WTP untuk ketiga kalinya di tahun ini, menandakan dan memberi pesan bahwa pengelolaan keuangan di Kabupaten Bone Bolango dari tahun ke tahun semakin baik, baik itu pengelolaan asetnya dan juga pertanggungjawaban keuangannya," kata bupati, Jumat.
Di samping rasa bangga atas kinerja para pengelola keuangan di setiap SKPD, pemerintah daerah juga memberikan apresiasi kepada DPRD yang giat melakukan pengawasan terus menerus.
Hanya saja ada satu beban tanggung jawab yang berat bagaimana mengelola anggaran ke depan lebih baik lagi, lebih bermutu, memiliki output dan dampak manfaat kepada masyarakat.
"Saya sebenarnya belum begitu puas, karena kita menginginkan selain pengelolaan keuangannya semakin baik dan bisa dipertanggungjawabkan secara akuntabel, tapi bagaimana juga anggaran ini bisa memberi dampak kepada masyarakat ataupun kemaslahatan semuanya," ujar bupati yang juga mantan ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gorontalo ini.
Karena itu pihaknya mendorong BPK termasuk Pemkab Bone Bolango sendiri untuk bagaimana audit ini jangan hanya untuk pengelolaan keuangannya, tapi juga audit kinerja.
Jadi bagaimana anggaran ini secara wajar, pas dan subtansi memberi manfaat kepada perbaikan kesejahteraan masyarakat, terhadap pengurangan kemiskinan, perbaikan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja dan perbaikan pelayanan publik.
"Ini menurut saya yang lebih utama setelah WTP pengelolaan keuangannya, lalu wajar juga kemanfaatan dari anggaran tersebut untuk memberi dampak terhadap perbaikan taraf hidup masyarakat," ulasnya.
Diakuinya, meski ada perubahan sistem akuntansi pembuatan LKPD telah berubah dari sistem berbasis kas ke sistem berbasis akrual, tapi Bone Bolango masih mampu mempertahankan opini WTP.
Bahkan pencapaian opini WTP kali ini tanpa catatan, alias opini WTP 100 persen. Hal itu dibuktikan dengan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) LKPD sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016