Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mengimbau masyarakat terdampak banjir di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo untuk waspada leptospirosis atau penyakit bakteri menyebar melalui air seni hewan yang terinfeksi.
"Sekarang ini biar tidak banjir tapi kita harus waspada terhadap tikus jangan sampai ada genangan air kemudian tikus kencing di situ," ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang Otoluwa di Gorontalo, Sabtu.
Ia menjelaskan, jika ada genangan air lalu ada air seni tikus yang terinfeksi dan kemudian kontak dengan luka maka dapat terkena leptospirosis.
"Lalu tiba-tiba kita ada luka kita tidak sadar kemudian kontak dengan luka kita itu yang bahaya ya. Saya kira itu yang harus disosialisasikan," kata Anang.
Ia menganjurkan, untuk menghindari kontak dengan air banjir, karena masih banyak yang menganggap air banjir itu hal biasa.
"Ke depan dengan temuan ini insyaallah kita sudah semakin hati-hati, harus kuat dan air bekas banjir atau saat hujan harus pakai sepatu boot ya atau pelindung supaya kita tidak kena leptospirosis itu," harap dia.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyebut empat orang warga korban banjir di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo meninggal dunia terindikasi leptospirosis.
Ia menjelaskan, untuk sekitar lima hari setelah banjir pada bulan Juli 2024 yang lalu, pihaknya bersama balai laboratorium dari Manado memeriksa tikus yang berada di sekitar lokasi banjir yaitu di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Sekarang ini biar tidak banjir tapi kita harus waspada terhadap tikus jangan sampai ada genangan air kemudian tikus kencing di situ," ucap Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Anang Otoluwa di Gorontalo, Sabtu.
Ia menjelaskan, jika ada genangan air lalu ada air seni tikus yang terinfeksi dan kemudian kontak dengan luka maka dapat terkena leptospirosis.
"Lalu tiba-tiba kita ada luka kita tidak sadar kemudian kontak dengan luka kita itu yang bahaya ya. Saya kira itu yang harus disosialisasikan," kata Anang.
Ia menganjurkan, untuk menghindari kontak dengan air banjir, karena masih banyak yang menganggap air banjir itu hal biasa.
"Ke depan dengan temuan ini insyaallah kita sudah semakin hati-hati, harus kuat dan air bekas banjir atau saat hujan harus pakai sepatu boot ya atau pelindung supaya kita tidak kena leptospirosis itu," harap dia.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo menyebut empat orang warga korban banjir di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo meninggal dunia terindikasi leptospirosis.
Ia menjelaskan, untuk sekitar lima hari setelah banjir pada bulan Juli 2024 yang lalu, pihaknya bersama balai laboratorium dari Manado memeriksa tikus yang berada di sekitar lokasi banjir yaitu di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024