Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo memprediksi wilayah bagian utara provinsi itu mulai memasuki musim kemarau pada bulan Juni.

Jika tahun 2015 wilayah ini mengalami kemarau yang ekstrim maka tahun ini BMKG memperkirakan hal itu tidak akan terjadi pada musim kemarau.

"Kami memprakirakan bahwa tahun ini secara nasional, periode kemaraunya tidak sekering tahun 2015," ujar Prakirawan BMKG Gorontalo Fathuri, Senin.

Bahkan, lanjutnya, pada kwartal akhir tahun 2016 beberapa lembaga meteorologi dunia termasuk BMKG memprediski peluang adanya La Nina.

La Nina merupakan fenomena turunnya suhu permukaan air laut di Samudera Pasifik, yang lebih rendah dari wilayah sekitarnya.

Sebelumnya BMKG menyatakan puncak musim hujan di Kota Gorontalo, akan terjadi pada bulan Mei hingga Juli 2016.

"Bulan tersebut masuk puncak hujan, artinya jumlah curah hujannya tertinggi dibanding bulan-bulan lainnya," kata Kepala BMKG Indar Adi Waluyo.

Selain Kota Gorontalo, yang mengalami puncak hujan pada bulan yang sama adalah Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Boalemo.

Kondisi musim di Gorontalo bagian Selatan tersebut, berbeda dengan di bagian Utara yang diprediksi memasuki musim kemarau pada Juni 2016.

Menurutnya, Kabupaten Gorontalo Utara telah lebih dulu memasuki musim hujan sehingga lebih cepat masuk musim kemarau.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016