Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo dan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo (LPM-UNG), menjalin kerja sama untuk meneliti potensi komoditas yang akan menjadi produk unggulan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.

Deputi Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Ahmad Kosasi, Selasa di Gorontalo mengatakan, penelitian tersebut digelar secara periodik setiap lima tahun sekali di seluruh kabupaten dan kota di Indonesia, termasuk Provinsi Gorontalo.

Penelitian pertama pada tahun 2011 lalu di Gorontalo, menemukan komoditas yang potensial dikembangkan sebagai produk unggulan oleh pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), yaitu kain karawo atau kerawang, peternakan sapi dan pembudidayaan rumput laut.

Hasilnya, banyak pengrajin karawo menikmati manfaatnya, sebab produk ini terterima di berbagai kalangan bahkan usaha kerajinannya lestari hingga saat ini.

Sama halnya dengan peternakan sapi yang banyak dikembangkan di Kabupaten Bone Bolango dan Kabupaten Gorontalo.

Penelitian tahun 2016 ini kata Ahmad, sekaligus survei ulang terhadap komoditas potensial yang layak dikembangkan. "Jangan sampai ada produk unggulan yang belum digali padahal layak dikembangkan," ujarnya.

Survei tidak hanya dilakukan di level pemerintah yang mengatur regulasi namun kepada petani ataupun pelaku usaha sebagai pelaksana kegiatan, agar pihak BI mendapatkan gambaran utuh terkait potensi komoditas unggulan yang akan dikembangkan di daerah.

Nantinya hasil penelitian tersebut akan dipublikasikan melalui situs resmi secara nasional, serta diserahkan kepada seluruh perbankan, agar mereka mengetahui produk-produk unggulan apa saja yang potensial mendapatkan pembiayaan melalui bantuan kredit usaha.

Wakil Bupati Roni Imran saat membuka forum diskusi grup yang diikuti instansi teknis terkait, mengatakan pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan penelitian tersebut.

Mengingat terobosan pihak BI dan UNG ini diharapkan membuka peluang investasi yang akan menjadi daya ungkit terhadap tumbuh berkembangnya sektor UMKM di daerah ini.

Ia mencontohkan, pengelolaan potensi pariwisata bahari yang membutuhkan dukungan pihak swasta melalui program investasi.

Tahun 2014 lalu, pemerintah daerah berhasil menjalin kerja sama dengan investor nasional untuk mengembangkan potensi pariwisata di objek andalan Pulau Saronde.

Hasilnya, minat kunjungan pariwisata di objek tersebut terus naik, bahkan data pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tahun 2015, kunjungan wisatawan manca negara mencapai 400 orang per tahun atau meningkat 200 persen dari tahun sebelumnya.

Artinya, objek wisata ini telah mendunia sehingga pengembangannya sangat diperlukan sebab tidak hanya menjadi sumber pendapatan asli daerah, namun program pihak investor yang melibatkan pelaku UMKM seperti pengelolaan taksi perahu, nelayan tangkap dan pengrajin kerang merupakan tujuan dikembangkannya sektor tersebut.

Masih ada pulau-pulau cantik lainnya yang layak dikembangkan dan diyakini mampu menyentul level pelaku UMKM secara langsung, kata Wakil Bupati.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016