Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Penjual kembang api mulai bermunculan dengan membuka lapak di sejumlah jalan dan pusat keramaian Kabupaten dan Kota Gorontalo, Kamis.

Di Kabupaten Gorontalo, banyak pedagang kembang api membuka lapak sederhana di kompleks Menara Pakaya Limboto, dan di Kota Gorontalo di Jalan HB Yasin, Pertokoan Murni, Pasar Sentral dan Jalan Ahmad Yani.

Tutun, seorang pedagang di kompleks Menara Pakaya, mengatakan saat bulan Ramadhan, banyak anak-anak yang membeli kembang api dan biasa menyulutnya seusai buka puasa dan setelah shalat Tarawih.

"Semua kembang api yang saya jual hanya untuk anak-anak, jadi tidak berbahaya, yang paling banyak dibeli adalah kembang api bawang yang saya jual dengan harga Rp5.000/dua dus kecil," ungkap Tutun.

Menurutnya, saat ini kembang api untuk anak-anak memiliki banyak jenis dan menarik.

"Selain itu ada juga kembang api jenis korek api seharga Rp10.000/dus dan obor garis kecil seharga Rp5.000/dus yang laku keras," ucapnya.

Sementara itu, Into salah seorang pedagang di Kota Gorontalo mengaku saat sekarang penjualan masih sepi, dan akan ramai pada saat tiga hari menjelang Lebaran.

"Pada saat perayaan Tumbilotohe atau malam pasang lampu, yang biasa dilaksanakan tiga hari jelang lebaran, penjualan akan naik hingga 2 kali lipat," kata Into.

Ia mengaku, saat ini dalam sehari menghasilkan omzet hingga RP200 ribu.`

"Untuk bisa menjual kembang api, harus mengurus perizinan dari Kepolisian Daerah Gorontalo," katanya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016