Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Anggota DPR RI Roem Kono mengaku khawatir jika Bandara Jalaluddin Gorontalo akan menjadi bandara yang kumuh, bila perawatannya tidak maksimal.

Menurutnya bandara tersebut membutuhkan perawatan yang profesional dari pihak bandara, serta teratur dan tertib.

"Ini penting saya himbau kepada pengelola bandara ini, agar betul-betul memperhatikan mulai dari sekarang. Jangan nanti sudah kumuh baru ditertibkan," tukasnya di Gorontalo, Sabtu.

Ia juga menyoroti masalah listrik yang padam di bandara, karena mengurangi kenyamanan pengunjung dan penumpang.

"Bandara ini pintu gerbang Gorontalo. Orang datang ke sini melihat "ariport" langsung berubah pikiran, Gorontalo luar biasa. Tapi kalau begitu turun situasinya semrawut dan kumuh, apalagi toilet tidak bersih itu jadi kesan buruk," jelasnya.

Terminal baru Bandara Djalaludin Gorontalo mulai beroperasi dengan melayani penumpang berbagai maskapai penerbangan pada 10 Juni, sejak diresmikan Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan 1 Mei 2016.

Terminal ini dapat menampung 700 orang, dengan gedung dua lantai serta memiliki apron untuk enam pesawat.

Fasilitas pendukung lainnya yang ada di bandara yakni seperti lift, eskalator, loket "check in", dan garbarata.

Meski demikian, garbarata tersebut hingga saat ini belum dioperasikan sehingga penumpang harus jalan kaki melalui landasan.

"Saya kira saya sudah bisa naik ke garbarata itu, ternyata tidak. Padahal peresmiannya dua bulan lalu, ini tidak diperhitungkan secara matang," tambahnya.

Roem menyatakan dirinya akan melapor ke Menteri Perhubungan mengenai ketidaklengkapan Bandara Jalaluddin.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016