Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Menjelang perayaan Festival Tumbilotohe atau malam pasang lampu di Gorontalo, warga mulai mempersiapkannnya dengan mendirikan bangunan khusus untuk penataan lampu tradisional.

Di Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, pada Kamis, warga mulai merangkai arkus dan mendesain bambu untuk dipasang di sepanjang ruas jalan, lapangan dan fasilitas umum lainnya.

"Sejak seminggu lalu kami bekerja bakti untuk merangkai bambu. Dananya dikumpulkan secara swadaya, sementara untuk minyak tanah nanti akan dipasok pemerintah daerah sebagian," kata salah seorang warga, Kasim Ibrahim.

Selain itu, warga juga mendirikan sejumlah posko Tumbilotohe sebagai pusat kegiatan di setiap sudut desa atau kelurahan.

Menurut dia, Tumbilotohe kali ini akan lebih semarak karena dilombakan dan akan dinilai secara ketat.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo Jamal Nganro mengatakan, Festival Tumbilotohe akan dilombakan dan dinilai oleh tim dari pemprov.

"Tim akan turun menilai ke lokasi-lokasi yang menjadi unggulan setiap kabupaten dan kota," katanya.

Tumbilotohe akan digelar mulai 2 hingga 4 Juli 2016 dan dipusatkan di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo.

Sebanyak 80 ribu minyak tanah akan dibagikan Pemerintah Provinsi Gorontalo secara gratis untuk perayaan tradisi malam pasang lampu atau tumbilotohe.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan, minyak tanah tersebut dibagikan ke pemda kabupaten dan kota untuk didistribusikan kepada masyarakat.

"Kenapa kami ambil alih? Ada yang bertanya-tanya soal ini. Sekarang minyak tanah bersubsidi tidak ada lagi di pasaran, setelah konversi minyak tanah ke elpiji," ujarnya.

Ia berharap distribusi minyak tanah tersebut dapat membantu warga untuk menyemarakan Tumbilotohe hingga ke sudut-sudut desa.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016