Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Danau Limboto yang menjadi jalur migrasi sejumlah jenis burung, akan ditetapkan menjadi kawasan wisata khusus sekaligus wilayah perlindungan bagi burung di daerah tersebut.

Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo di Gorontalo, Kamis, mengatakan Danau Limboto memiliki salah satu keunikan yaitu menjadi jalur migrasi burung.

"Hal ini harus dipertahankan karena tidak semua tempat disinggahi. Oleh karenanya, ini akan menjadi perhatian pemerintah dalam menjaga habitat burung migran tersebut dengan menetapkannya sebagai kawasan perlindungan," jelasnya.

Burung migran yang singgah di danau itu menjadi potensi wisata, bila dikelola dengan baik dan menerapkan langkah-langkah konservasi.

Jumlah burung migran yang terpantau di Danau Limboto Provinsi Gorontalo saat ini bertambah menjadi 49 jenis, kata peneliti dan ahli biodiversitas dari Burung Indonesia, Panji Fauzan.

"Angka itu terus bertambah sejak sejumlah fotografer burung di Gorontalo menemukan 36 jenis dalam dua tahun terakhir, di danau yang sama," katanya.

Panji melakukan pengamatan selama 2014 hingga 2016, dengan metode jalur transek di tanggul yang membelah danau dan metode hitung (point count) di sejumlah area danau.

Sebagian besar burung yang terpantau merupakan suku Scolopacidae tercatat 12 jenis, contohnya kedidi leher merah (Calidris ruficollis), kedidi golgol (Calidris ferruginea), dan trinil lumpur asia (Limnodramus semipalmatus).

"Ketiganya berstatus hampir terancam. Burung trinil lumpur Asia sendiri merupakan salah satu yang dilindungi dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa," ucapnya.

Menurut dia, burung migran yang terpantau di danau, berada pada rentang waktu akhir hingga pertengahan tahun.

Pada Agustus hingga September merupakan waktu tertinggi kunjungan burung migran ke Danau Limboto di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo itu.

"Pada waktu-waktu tersebut, burung migran datang dari belahan bumi utara, seperti Rusia dan China singgah di Danau Limboto," katanya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016