Jepang mengeklaim bahwa China "tidak memberikan pemberitahuan" sebelum menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) ke Samudera Pasifik pada Rabu pagi.

"Meningkatnya aktivitas militer China menjadi kekhawatiran serius," kata juru bicara pemerintah sekaligus Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi dalam sebuah konferensi pers di Tokyo.

Dia mengatakan bahwa Jepang akan "terus melaksanakan aktivitas pengawasan" menyusul peluncuran uji coba tersebut, menurut laporan Kantor Berita Kyodo yang berbasis di Tokyo.

Kementerian Pertahanan China pada Rabu mengatakan bahwa Pasukan Roket negara itu melakukan uji coba ICBM ke Samudera Pasifik pada Rabu pagi, dan berhasil melakukan uji coba tersebut dengan hulu ledak kosong.

Rudal tersebut jatuh ke area yang ditentukan di perairan internasional, tambah kementerian tersebut.

"Hal ini sejalan dengan hukum internasional dan praktik-praktik internasional, dan tidak ditujukan terhadap negara atau target mana pun," kata mereka.

Menurut harian South China Morning Post, peluncuran tersebut adalah peluncuran ICBM pertama Beijing yang diketahui dalam 44 tahun.

Kementerian tersebut mengeklaim bahwa pihaknya telah memberi tahu semua negara terkait sebelumnya karena peluncuran tersebut merupakan pengaturan rutin dalam rencana latihan tahunan Pasukan Roket.

Sumber: Anadolu-OANA


 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jepang mengaku tidak terima pemberitahuan soal peluncuran rudal China

Pewarta: Katriana

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024