Dua petinggi TNI Angkatan Laut yaitu Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata dan Pangkoarmada III Laksamana Muda TNI Hersan melepas keberangkatan KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 ke empat negara di Pasifik Selatan.
Dalam waktu total 48 hari, kapal bantu rumah sakit (BRS) yang berada di bawah kendali Komando Armada III itu bakal berlayar dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta, menuju Sorong, Papua Barat Daya, kemudian menuju Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini (PNG), kemudian KRI WSH-991 kembali ke Markas Komando Koarmada III di Sorong.
“Tujuan utama dari tugas ini, yang pertama tentu saja kami mengemban tugas diplomasi pertahanan untuk menguatkan politik bebas aktif kita, bangsa Indonesia yang dikelilingi berbagai negara kawasan, dan tentu ini harus bisa menyentuh negara-negara di kawasan Pasifik Selatan,” kata Pangkoarmada RI pada sela-sela acara pelepasan Satgas Port Visit Pasifik KRI WSH-991 di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Rabu.
Dalam kesempatan yang sama, dia menekankan misi muhibah kali ini sengaja melibatkan kapal bantu rumah sakit dari Koarmada III karena sebagai salah satu komando operasi yang usianya terhitung muda, Koarmada III perlu membina hubungan baik dengan negara-negara di sekitar markasnya di Sorong.
Koarmada III TNI AL, yang terbentuk pada 2018, membawahi empat pangkalan di wilayah Papua, yaitu Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon, Lantamal X Jayapura, Lantamal XI Merauke, dan Lantamal XIV Sorong.
“Koarmada III ini bertanggung jawab mengembangkan diplomasi negara sahabat dengan negara-negara tetangga RI, dan kali ini Koarmada III juga bertanggung jawab untuk bisa mengemban tugas dengan baik,” kata Laksdya Denih.
Kemudian, saat sandar di empat negara di kawasan Pasifik Selatan itu, Satgas Port Visit Pasifik KRI WSH-991 bakal menggelar bakti kesehatan, menyalurkan paket-paket bantuan sosial, bertemu dengan pejabat angkatan laut di masing-masing negara (courtesy call), serta membuka pintu kapal perang Indonesia itu untuk memperkenalkan KRI WSH-991 ke masyarakat di kawasan Pasifik Selatan.
Di empat negara itu, Denih melanjutkan pasukan Satgas Port Visit Pasifik juga akan memperbaiki sejumlah tempat ibadah di negara-negara tujuan, dan menggelar program-program pertukaran budaya.
“Di samping itu, ada olahraga bersama. Ini supaya ada kegiatan interaktif dengan masyarakat atau dengan tentara di sana tergantung nanti yang disiapkan melalui kedutaan besar RI di sana,” kata Pangkoarmada RI.
Dalam misi muhibah dan diplomasi ke empat negara di Pasifik Selatan itu, Satgas Port Visit KRI WSH-991 mengangkut sejumlah alat kesehatan misalnya seperti kursi roda, kasur untuk mengangkut pasien, dan obat-obatan yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Paket obat-obatan yang dibawa untuk disalurkan ke masing-masing negara mencakup obat-obatan untuk darah tinggi, kolestrol, vitamin C, asam urat, asam lambung, gejala rematik, gangguan pencernaan, suplemen tambah kalsium, gejala alergi, infeksi kulit, antiradang, gangguan mata, antibiotik, asma, serta ada juga vitamin B1 dan B12.
“Datang ke sebuah negara, apa yang bisa kita berikan? Kali ini, kami memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan,” kata Laksdya Denih. dalam misi muhibah dan diplomasi.
Satuan Tugas (Satgas) Port Visit Pasifik KRI WSH-991, yang dilepas keberangkatannya oleh TNI AL hari ini, merupakan hasil kerja sama Mabes TNI AL dengan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Kesehatan. Satgas itu dipimpin oleh Komandan Satgas Port Visit Pasifik Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto yang sehari-hari berdinas sebagai komandan Satuan Kapal Bantu Koarmada III. Dalam pelayaran itu, KRI WSH-991 mengangkut total 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak kapal, dan 36 staf dari Satgas yang terdiri atas tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter umum dan dokter spesialis, pelajar dari Papua, serta perwira penerangan dari Dinas Penerangan TNI AL.
Dalam acara pelepasan itu, Pangkoarmada RI, Pangkoarmada III, dan sejumlah pejabat TNI AL di antaranya Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, Pangkolinlamil Laksamana Muda TNI Hudiarto Krisno Utomo, juga sempat meninjau kesiapan KRI WSH-991 termasuk paket-paket bantuan kesehatan yang mereka bawa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI AL lepas misi muhibah KRI WSH-991 ke empat negara Pasifik
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Dalam waktu total 48 hari, kapal bantu rumah sakit (BRS) yang berada di bawah kendali Komando Armada III itu bakal berlayar dari Dermaga Kolinlamil, Jakarta, menuju Sorong, Papua Barat Daya, kemudian menuju Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini (PNG), kemudian KRI WSH-991 kembali ke Markas Komando Koarmada III di Sorong.
“Tujuan utama dari tugas ini, yang pertama tentu saja kami mengemban tugas diplomasi pertahanan untuk menguatkan politik bebas aktif kita, bangsa Indonesia yang dikelilingi berbagai negara kawasan, dan tentu ini harus bisa menyentuh negara-negara di kawasan Pasifik Selatan,” kata Pangkoarmada RI pada sela-sela acara pelepasan Satgas Port Visit Pasifik KRI WSH-991 di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Rabu.
Dalam kesempatan yang sama, dia menekankan misi muhibah kali ini sengaja melibatkan kapal bantu rumah sakit dari Koarmada III karena sebagai salah satu komando operasi yang usianya terhitung muda, Koarmada III perlu membina hubungan baik dengan negara-negara di sekitar markasnya di Sorong.
Koarmada III TNI AL, yang terbentuk pada 2018, membawahi empat pangkalan di wilayah Papua, yaitu Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon, Lantamal X Jayapura, Lantamal XI Merauke, dan Lantamal XIV Sorong.
“Koarmada III ini bertanggung jawab mengembangkan diplomasi negara sahabat dengan negara-negara tetangga RI, dan kali ini Koarmada III juga bertanggung jawab untuk bisa mengemban tugas dengan baik,” kata Laksdya Denih.
Kemudian, saat sandar di empat negara di kawasan Pasifik Selatan itu, Satgas Port Visit Pasifik KRI WSH-991 bakal menggelar bakti kesehatan, menyalurkan paket-paket bantuan sosial, bertemu dengan pejabat angkatan laut di masing-masing negara (courtesy call), serta membuka pintu kapal perang Indonesia itu untuk memperkenalkan KRI WSH-991 ke masyarakat di kawasan Pasifik Selatan.
Di empat negara itu, Denih melanjutkan pasukan Satgas Port Visit Pasifik juga akan memperbaiki sejumlah tempat ibadah di negara-negara tujuan, dan menggelar program-program pertukaran budaya.
“Di samping itu, ada olahraga bersama. Ini supaya ada kegiatan interaktif dengan masyarakat atau dengan tentara di sana tergantung nanti yang disiapkan melalui kedutaan besar RI di sana,” kata Pangkoarmada RI.
Dalam misi muhibah dan diplomasi ke empat negara di Pasifik Selatan itu, Satgas Port Visit KRI WSH-991 mengangkut sejumlah alat kesehatan misalnya seperti kursi roda, kasur untuk mengangkut pasien, dan obat-obatan yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI.
Paket obat-obatan yang dibawa untuk disalurkan ke masing-masing negara mencakup obat-obatan untuk darah tinggi, kolestrol, vitamin C, asam urat, asam lambung, gejala rematik, gangguan pencernaan, suplemen tambah kalsium, gejala alergi, infeksi kulit, antiradang, gangguan mata, antibiotik, asma, serta ada juga vitamin B1 dan B12.
“Datang ke sebuah negara, apa yang bisa kita berikan? Kali ini, kami memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan,” kata Laksdya Denih. dalam misi muhibah dan diplomasi.
Satuan Tugas (Satgas) Port Visit Pasifik KRI WSH-991, yang dilepas keberangkatannya oleh TNI AL hari ini, merupakan hasil kerja sama Mabes TNI AL dengan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Kesehatan. Satgas itu dipimpin oleh Komandan Satgas Port Visit Pasifik Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto yang sehari-hari berdinas sebagai komandan Satuan Kapal Bantu Koarmada III. Dalam pelayaran itu, KRI WSH-991 mengangkut total 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak kapal, dan 36 staf dari Satgas yang terdiri atas tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter umum dan dokter spesialis, pelajar dari Papua, serta perwira penerangan dari Dinas Penerangan TNI AL.
Dalam acara pelepasan itu, Pangkoarmada RI, Pangkoarmada III, dan sejumlah pejabat TNI AL di antaranya Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen TNI (Mar) Endi Supardi, Pangkolinlamil Laksamana Muda TNI Hudiarto Krisno Utomo, juga sempat meninjau kesiapan KRI WSH-991 termasuk paket-paket bantuan kesehatan yang mereka bawa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: TNI AL lepas misi muhibah KRI WSH-991 ke empat negara Pasifik
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024