Penjabat sementara (Pjs) Bupati Bone Bolango Budiyanto Sidiki memaparkan tiga metode sebagai upaya untuk menjaga kestabilan harga cabai rawit di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.


"Upaya yang bisa dilakukan dengan metode jangka pendek, menengah dan panjang," ucap Budiyanto di Gorontalo, Ahad.

Budi menjelaskan, untuk jangka pendek ia mengharapkan adanya distribusi pasokan dari daerah yang surplus komoditas, menggalakkan gerakan menanam dan dukungan program kebun, kolam dan kandang (Kakanda).

"Diupayakan juga fasilitasi angkutan distribusi, pasar tani dan sewa gudang jika dimungkinkan. Fasilitas sarana penanganan dampak iklim juga harus menjadi perhatian seperti menyediakan sarana irigasi, pompa air, handsprayer, tandon hingga embung mini," ucap dia.

Sementara itu, untuk jangka menengah dan panjang ia membeberkan bisa dilakukan pengembangan kawasan cabai rawit dan cabai keriting, fasilitas sarana dan prasarana pascapanen dan pengolahan.

"Tugas kita selaku Pemerintah Daerah dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus menjaga kestabilan harga terutama cabai rawit dan cabai keriting harus tetap terus ditingkatkan, melalui solusi strategis yang tepat dan efektif," kata Budiyanto.

Sebelumnya, Sekretaris TPID Bone Bolango Ichsan Budiman Wantogia memaparkan aspek 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan distribusi, keterjangkauan distribusi, ketersediaan pasokan dan komunikasi efektif.

Ia mengungkapkan, untuk mengoptimalkan aspek 4K tersebut, TPID dan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango bersama dengan Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo menjalin kerja sama suplai komoditas pertanian khususnya cabai rawit dan cabai keriting dengan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024