Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo berencana mengintervensi petani jagung melalui penyaluran bibit secara gratis, yang akan dikelola kelompok pemberdayaan perempuan.
Bupati Indra Yasin, Kamis di Gorontalo mengatakan, hingga saat ini dana "coorporate social responsibility" (CSR) yang masuk ke pemkab, bersumber dari investor swasta dan pihak perbankan, dialokasikan untuk pembelian fasilitas ambulans yang mendukung program kesehatan yaitu antar jemput pasien miskin.
Namun tahun ini, dana CSR akan coba dialihkan untuk penyaluran bibit jagung yang ditargetkan akan meningkatkan program pemberdayaan masyarakat khususnya kelompok perempuan di setiap desa.
Bupati mengaku, beberapa program pemberdayaan, diantaranya kelompok simpan pinjam berhasil dikelola oleh kaum ibu atau kelompok-kelompok perempuan yang dibentuk di desa.
Maka pemkab akan berinovasi menerapkan hal yang sama untuk menyukseskan program pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian.
Tak dipungkiri, kantong-kantong kemiskinan faktanya banyak ditemukan pada petani jagung akibat ketergantungan kepada tengkulak.
Sehingga keberhasilan kelompok simpan pinjam yang selama ini dikucurkan melalui pengelolaan kaum perempuan, akan diterapkan untuk pengembangan produksi jagung di daerah ini.
Targetnya, seperti pengelolaan dana CSR dari pihak perbankan, diantaranya Bank Sulutgo karena kepemilikan saham Pemerintah Daerah di Bank Pembangunan daerah tersebut, akan dialokasikan di sektor pertanian produktif yang dikelola kelompok perempuan.
"Semoga, program pemberdayaan ini akan berhasil. Tidak hanya untuk menaikkan produksi jagung di daerah ini, namun diharapkan peningkatan kesejahteraan petani jagung melalui pengelolaan kelompok perempuan, akan tercapai," ujar Bupati.
Harga jagung di daerah ini dengan kadar air 17 persen, berada di kisaran Rp2.250-Rp3.750 per liter.
Selain di ekspor melalui Pelabuhan Anggrek, komoditas unggulan Provinsi Gorontalo ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan tradisional serta pakan ternak.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Bupati Indra Yasin, Kamis di Gorontalo mengatakan, hingga saat ini dana "coorporate social responsibility" (CSR) yang masuk ke pemkab, bersumber dari investor swasta dan pihak perbankan, dialokasikan untuk pembelian fasilitas ambulans yang mendukung program kesehatan yaitu antar jemput pasien miskin.
Namun tahun ini, dana CSR akan coba dialihkan untuk penyaluran bibit jagung yang ditargetkan akan meningkatkan program pemberdayaan masyarakat khususnya kelompok perempuan di setiap desa.
Bupati mengaku, beberapa program pemberdayaan, diantaranya kelompok simpan pinjam berhasil dikelola oleh kaum ibu atau kelompok-kelompok perempuan yang dibentuk di desa.
Maka pemkab akan berinovasi menerapkan hal yang sama untuk menyukseskan program pemberdayaan masyarakat di sektor pertanian.
Tak dipungkiri, kantong-kantong kemiskinan faktanya banyak ditemukan pada petani jagung akibat ketergantungan kepada tengkulak.
Sehingga keberhasilan kelompok simpan pinjam yang selama ini dikucurkan melalui pengelolaan kaum perempuan, akan diterapkan untuk pengembangan produksi jagung di daerah ini.
Targetnya, seperti pengelolaan dana CSR dari pihak perbankan, diantaranya Bank Sulutgo karena kepemilikan saham Pemerintah Daerah di Bank Pembangunan daerah tersebut, akan dialokasikan di sektor pertanian produktif yang dikelola kelompok perempuan.
"Semoga, program pemberdayaan ini akan berhasil. Tidak hanya untuk menaikkan produksi jagung di daerah ini, namun diharapkan peningkatan kesejahteraan petani jagung melalui pengelolaan kelompok perempuan, akan tercapai," ujar Bupati.
Harga jagung di daerah ini dengan kadar air 17 persen, berada di kisaran Rp2.250-Rp3.750 per liter.
Selain di ekspor melalui Pelabuhan Anggrek, komoditas unggulan Provinsi Gorontalo ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan tradisional serta pakan ternak.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016