Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo menyalurkan 5.000 bibit untuk Gerakan Tanam Cabai dalam upaya pengendalian inflasi di lingkungan sekolah, organisasi perangkat daerah, instansi vertikal dan kelompok masyarakat se Provinsi Gorontalo.
"Gerakan tanam cabai merupakan salah satu upaya yang efektif untuk mengatasi masalah inflasi yang disebabkan oleh fluktuasi harga," ucap Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin usai penyerahan bibit cabai di Madrasah Tsanawiyah Kota Gorontalo, Rabu.
Menurut dia, produksi cabai secara mandiri diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari daerah lain serta menekan harga di tingkat konsumen.
Rudy mengatakan, Gerakan Tanam Cabai melibatkan seluruh masyarakat dan instansi pemerintah termasuk sekolah. Menurutnya hal itu sangat efektif karena hasil produksinya langsung untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari dan bukan untuk dijual.
"Masyarakat, organisasi pemerintah, hingga sekolah-sekolah harus ikut serta dalam gerakan tanam cabai agar produksi meningkat, menjamin ketersediaan pasokan, mengurangi pengeluaran, serta tidak mudah terdampak oleh fluktuasi harga," ujar dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo Ramdan Pade menjelaskan, bibit cabai yang disalurkan sudah dalam kondisi berbuah. Hal itu dimaksudkan akan para penerima bibit lebih bersemangat menanam dan merawat cabai tersebut.
"Biasanya para penerima itu uring-uringan kalau menerima bibit yang masih kecil. Oleh karena itu pada Gerakan Tanam Cabai ini, bibit yang kami serahkan sudah mulai berbuah agar para penerima lebih bersemangat," jelas Ramdan.
Penyaluran bibit cabai secara simbolis diberikan kepada MTs Negeri 1 Kota Gorontalo, SMA Negeri 1 Kota Gorontalo, SMK Pariwisata Batudaa Pantai, SMA Negeri 1 Dulupi, SMA Negeri 1 Kwandang, serta Inspektorat Provinsi Gorontalo. Dari 5.000 bibit cabai, sebanyak 3.200 bibit dialokasikan untuk 16 sekolah.
Selanjutnya penyerahan 250 bibit untuk lima organisasi perangkat daerah, 900 bibit untuk enam instansi vertikal, serta 1.350 bibit untuk kelompok masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Gerakan tanam cabai merupakan salah satu upaya yang efektif untuk mengatasi masalah inflasi yang disebabkan oleh fluktuasi harga," ucap Penjabat Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin usai penyerahan bibit cabai di Madrasah Tsanawiyah Kota Gorontalo, Rabu.
Menurut dia, produksi cabai secara mandiri diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan dari daerah lain serta menekan harga di tingkat konsumen.
Rudy mengatakan, Gerakan Tanam Cabai melibatkan seluruh masyarakat dan instansi pemerintah termasuk sekolah. Menurutnya hal itu sangat efektif karena hasil produksinya langsung untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari dan bukan untuk dijual.
"Masyarakat, organisasi pemerintah, hingga sekolah-sekolah harus ikut serta dalam gerakan tanam cabai agar produksi meningkat, menjamin ketersediaan pasokan, mengurangi pengeluaran, serta tidak mudah terdampak oleh fluktuasi harga," ujar dia.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo Ramdan Pade menjelaskan, bibit cabai yang disalurkan sudah dalam kondisi berbuah. Hal itu dimaksudkan akan para penerima bibit lebih bersemangat menanam dan merawat cabai tersebut.
"Biasanya para penerima itu uring-uringan kalau menerima bibit yang masih kecil. Oleh karena itu pada Gerakan Tanam Cabai ini, bibit yang kami serahkan sudah mulai berbuah agar para penerima lebih bersemangat," jelas Ramdan.
Penyaluran bibit cabai secara simbolis diberikan kepada MTs Negeri 1 Kota Gorontalo, SMA Negeri 1 Kota Gorontalo, SMK Pariwisata Batudaa Pantai, SMA Negeri 1 Dulupi, SMA Negeri 1 Kwandang, serta Inspektorat Provinsi Gorontalo. Dari 5.000 bibit cabai, sebanyak 3.200 bibit dialokasikan untuk 16 sekolah.
Selanjutnya penyerahan 250 bibit untuk lima organisasi perangkat daerah, 900 bibit untuk enam instansi vertikal, serta 1.350 bibit untuk kelompok masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024