Gorontalo (ANTARA) - Masyarakat di Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo menanam 80 ribu bibit cabai rawit (rica) dengan memanfaatkan lahan pekarangan melalui Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Bupati Gorontalo Utara Thariq Modanggu di Gorontalo, Sabtu, mengatakan, melalui Program P2L yang dilaksanakan di Desa Leboto, Kecamatan Kwandang, program yang digerakkan masyarakat melalui kelompok wanita tani diharapkan sukses dan menjamur ke seluruh desa.
Agar dapat mewujudkan ketahanan pangan daerah serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
Program bantuan pemerintah provinsi bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Provinsi Gorontalo Tahun Anggaran 2022 itu, juga diharapkan berhasil meningkatkan produksi cabai rawit sebagai sumber pangan lokal.
Serta mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan lahan pekarangan.
Kepala Desa Leboto, Kecamatan Kwandang, Alfian M.Ali mengatakan, pihaknya mendorong kelompok wanita tani yang terdiri dari 20 orang yang selama ini melakoni kegiatan bercocok tanam, untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai lahan produktif.
Setiap anggota kelompok, memanfaatkan luas pekarangan bervariasi sesuai ketersediaan lahan.
Sejauh ini, sebanyak 30 ribu bibit cabai rawit berhasil ditanam di lahan pekarangan total seluas 1,5 hektare.
Untuk 50 ribu bibit lainnya, sementara dalam tahapan persemaian. Namun ditargetkan pada pertengahan Agustus 2022, seluruh bibit telah berhasil ditanam.
Pemerintah desa juga mengambil bagian menyiapkan dukungan anggaran bersumber dari dana desa sebesar Rp30 juta untuk pemberdayaan perempuan tani dalam program tersebut.
Ditambah bantuan dari pihak Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, untuk memudahkan penanaman hingga mencapai produksi maksimal.
Ada dua jenis bibit cabai rawit yang digunakan, yaitu bibit lokal dan unggul. Namun petani lebih memilih menanam jenis lokal sebab lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Juga lebih disukai pasar karena tingkat kepedasan yang tinggi. "Kami berharap, Desa Leboto mampu menjelma menjadi desa 'Malita' (cabai rawit) yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, mewujudkan ketahanan pangan, juga mengentaskan kemiskinan di desa ini," imbuhnya.
Masyarakat Gorontalo Utara tanam 80 ribu bibit "rica" di pekarangan
Sabtu, 9 Juli 2022 22:23 WIB