Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Prakirawan BMKG Gorontalo Fathuri mengatakan terpantau satu titik panas di Kabupaten Pohuwato, sesuai data sebaran titik panas dengan Sensor MODIS (Satelit Terra dan Aqua) tanggal 31 Agustus 2016.
Titik panas tersebut terletak di Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato dengan confidence (tingkat kepercayaan) 87 persen.
Tingkat kepercayaan yang dimaksud adalag intensitas titik panas, jika di atas 70 persen kemungkinan adalah kebakaran hutan atau lahan.
Data sebelumnya, tanggal 29 Agustus 2016 terdapat satu titik panas di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo dengan tingkat kepercayaan 67 persen.
Sementara pada 27 Agustus 2016, ada dua titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen di wilayah Kecamata Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango, serta Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara.
Pada tanggal yang sama, titik panas juga terpantau di empat provinsi lainnya yakni Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Riau.
Sebelumnya, sebagian wilayah Gorontalo pernah dikepung asap dari kebakaran lahan di dalam dan luar daerah.
Pada 18 Oktober 2015, BMKG mencatat terdapat belasan titik panas dengan tingkat kepercayaan 70 persen dan 81-100 persen.
"Pada titik merah dengan ukuran besar seperti di peta, tingkat kepercayaannya 81-100 persen, artinya kemungkinan besar itu adalah daerah yang terbakar. Sedangkan yang titik oranye, tingkat keperccayaam 70 persen, artinya belum tentu di situ ada daerah yang terbakar. Perlu di cek langsung," ungkapnya.
Fathuri menambahkan, titik api di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara diduga menyumbang partikel asap ke wilayah Gorontalo, karena arah Angin Permukaan berasal dari Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Titik panas tersebut terletak di Kecamatan Patilanggio, Kabupaten Pohuwato dengan confidence (tingkat kepercayaan) 87 persen.
Tingkat kepercayaan yang dimaksud adalag intensitas titik panas, jika di atas 70 persen kemungkinan adalah kebakaran hutan atau lahan.
Data sebelumnya, tanggal 29 Agustus 2016 terdapat satu titik panas di Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo dengan tingkat kepercayaan 67 persen.
Sementara pada 27 Agustus 2016, ada dua titik panas dengan tingkat kepercayaan di atas 80 persen di wilayah Kecamata Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango, serta Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara.
Pada tanggal yang sama, titik panas juga terpantau di empat provinsi lainnya yakni Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan dan Riau.
Sebelumnya, sebagian wilayah Gorontalo pernah dikepung asap dari kebakaran lahan di dalam dan luar daerah.
Pada 18 Oktober 2015, BMKG mencatat terdapat belasan titik panas dengan tingkat kepercayaan 70 persen dan 81-100 persen.
"Pada titik merah dengan ukuran besar seperti di peta, tingkat kepercayaannya 81-100 persen, artinya kemungkinan besar itu adalah daerah yang terbakar. Sedangkan yang titik oranye, tingkat keperccayaam 70 persen, artinya belum tentu di situ ada daerah yang terbakar. Perlu di cek langsung," ungkapnya.
Fathuri menambahkan, titik api di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara diduga menyumbang partikel asap ke wilayah Gorontalo, karena arah Angin Permukaan berasal dari Selatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016