Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak 230 mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar aksi demonstrasi memperingati Hari Tani ke-56 di sejumlah lokasi di Kota Gorontalo, Senin.

Aksi ratusan mahasiswa dimulai dari depan kampus UNG sambil berorasi dan membawa spanduk serta boneka jerami, berjalan menuju titik aksi di depan rumah jabaran Gubernur Gorontalo.

Yanto Anis, Koordinator Lapangan (korlap) aksi tersebut mengatakan, yang menjadi tuntutan mereka pada aksi tersebut yaitu isu
nasional yang dibawakan secara serentak se-Indonesia adalah reformasi agraria.

"Kami juga membawa isu pengadaan irigasi, karena sangat penting bagi petani pada proses menanam," ucapnya.

Untuk isu lokal, Yanto mengatakan, pihaknya mengangkat kedaulatan pangan yang dijanjikan oleh Pemerintah Daerah agar segera
direalisasikan, dan jangan hanya sekadar angan-angan.

"Di Provinsi Gorontalo masih banyak petani penggarap, yang artinya taraf hidup para petani masih berada di bawah karena tidak
memiliki lahan sendiri," ucapnya.

Menurutnya, petani di Gorontalo masih jauh dari kata sejahtera, hal tersebut disebabkan pemerintah masih kurang memperhatikan
kesejahteraan petani walaupun pada tahun 2016 ini, banyak pengadaan dan bantuan pemerintah seperti alsintan dan pupuk serta benih.

"Kami rasa hal tersebut tidak tepat sasaran, karena ada petani jagung yang diberikan bantuan kedelai, sehingga kami menyuarakan
perlu adanya perbaikan dan reformasi kebijakan dalam hal pertanian," tegasnya.

Selain itu, massa aksi juga menuntuk agar tidak ada lagi alih fungsi lahan sawah yang dijadikan bangunan atau gedung-gedung.

"Kota memang harus ada pembangunan, akan tetapi perlu adanya pencetakan sawah baru dilokasi lain, sepeti dipedesaan agar pertanian Gorontalo dapat terus maju dan berkembang," kata Yanto.

Pewarta: Adiwinata

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016