Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah pembuat permen soba khas Gorontalo mengeluhkan naiknya harga sejumlah bahan baku seperti gula putih dan kelapa.
Ida Topali (29), warga Desa Pangada, Kabupaten Gorontalo yang merupakan salah seorang pembuat permen soba, Sabtu mengaku sangat sulit untuk memproduksi permen khas Gorontalo tersebut jika harga bahan baku selalu alami kenaikan.
"Untuk gula putih saja, harganya tidak turun dari Rp17.000 per kilogram, bahkan pernah mencapai Rp19.000 per kilogram," keluh Ida.
Menurutnya, dengan harga jual permen soba Rp1.000 per enam buah, cukup berat jika harga bahan selalu mengalami kenaikan.
"Selain gula putih, harga kelapa juga selalu tidak stabil, terkadang dijual Rp1.750 per butir bahkan Rp2.500 per butir jika sudah dibeli dipasar.
Yati, pembuat permen Soba lainnya mengatakan, untuk menghemat pengeluaran, Ia memasak adonan permen Soba dengan menggunakan tungku dan kayu bakar.
"Jika menggunakan kompos gas ataupun kompor minyak tanah, pasti modal yang dikeluarkan akan lebih banyak lagi, selain naiknya harga bahan baku lainnya," ucapnya.
Ia berharap, harga bahan pokok seperti gula putih dan kelapa tidak naik lagi dan memberatkan para pembuat permen Soba yang didaerah tersebut hanya tersisi lima orang saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Ida Topali (29), warga Desa Pangada, Kabupaten Gorontalo yang merupakan salah seorang pembuat permen soba, Sabtu mengaku sangat sulit untuk memproduksi permen khas Gorontalo tersebut jika harga bahan baku selalu alami kenaikan.
"Untuk gula putih saja, harganya tidak turun dari Rp17.000 per kilogram, bahkan pernah mencapai Rp19.000 per kilogram," keluh Ida.
Menurutnya, dengan harga jual permen soba Rp1.000 per enam buah, cukup berat jika harga bahan selalu mengalami kenaikan.
"Selain gula putih, harga kelapa juga selalu tidak stabil, terkadang dijual Rp1.750 per butir bahkan Rp2.500 per butir jika sudah dibeli dipasar.
Yati, pembuat permen Soba lainnya mengatakan, untuk menghemat pengeluaran, Ia memasak adonan permen Soba dengan menggunakan tungku dan kayu bakar.
"Jika menggunakan kompos gas ataupun kompor minyak tanah, pasti modal yang dikeluarkan akan lebih banyak lagi, selain naiknya harga bahan baku lainnya," ucapnya.
Ia berharap, harga bahan pokok seperti gula putih dan kelapa tidak naik lagi dan memberatkan para pembuat permen Soba yang didaerah tersebut hanya tersisi lima orang saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016