Kepala Badan Keamanan Presiden Korea Selatan (PSS) mengatakan tidak boleh ada bentrokan atau pertumpahan darah saat penyelidik kembali mencoba menahan Presiden Yoon Suk Yeol yang telah dimakzulkan terkait upayanya yang gagal untuk memberlakukan darurat militer.

Park Chong-jun, Kepala PSS, menyampaikan pernyataan tersebut pada Jumat saat hadir di hadapan polisi untuk diinterogasi terkait tuduhan bahwa ia telah memerintahkan pejabat keamanan presiden untuk menghalangi Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO), yang didukung oleh polisi, dari melaksanakan surat perintah penahanan terhadap Yoon.

"Saya yakin banyak orang yang sangat khawatir tentang situasi saat ini, apakah lembaga pemerintah saling berselisih dan berkonfrontasi satu sama lain," kata Park.

"Tidak boleh ada bentrokan fisik atau pertumpahan darah dalam kondisi apa pun,” ucapnya.

Park juga menanggapi kekhawatiran publik terkait konfrontasi antara penyidik dan layanan keamanan presiden Yoon.

"Saya pikir penyelidikan harus dilakukan dengan cara yang sesuai dengan status seorang presiden yang sedang menjabat," kata Park kepada wartawan saat memasuki Markas Besar Penyelidikan Gabungan di wilayah barat dari Seoul.

Yoon menolak untuk bekerja sama dengan panggilan dari CIO untuk diinterogasi atau pelaksanaan surat perintah, dengan alasan lembaga tersebut secara teknis tidak berwenang menyelidiki tuduhan pemberontakan yang ia hadapi terkait penerapan singkat darurat militer pada 3 Desember.

CIO dan polisi saat ini sedang meninjau kemungkinan untuk menahan staf PSS jika mereka mencoba menghalangi upaya kedua untuk menangkap Yoon.

Park, yang telah didakwa atas tuduhan menghalangi tugas resmi, mematuhi permintaan ketiga polisi untuk diinterogasi setelah menentang dua permintaan sebelumnya.

Setelah upaya penangkapan Yoon yang gagal pada Jumat (3/1) lalu, PSS memperkuat kediaman presiden dengan memasang kawat berduri dan barikade, serta menggunakan bus untuk memblokir akses ke kediaman di Seoul.

CIO telah mendapatkan surat perintah penangkapan baru untuk Yoon pada Selasa (7/1) setelah perintah awal selama tujuh hari berakhir dan saat ini sedang berkoordinasi dengan polisi untuk upaya kedua menangkap Yoon.

Sumber : Yonhap

 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kepala Keamanan Presiden Korsel larang bentrokan saat menangkap Yoon

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025