Beijing (ANTARA GORONTALO) - Indonesia dan China sepakat untuk bekerja sama meningkatkan
kualitas sumber daya manusia di bidang pariwisata termasuk pemahaman
budaya dan bahasa kedua negara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam kunjungan kerjanya di China, Selasa, mengatakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia bidang pariwisata antarkedua negara sangat penting untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi para turis Indonesia dan China.
"Ini bukan sekadar masalah bahasa, meski kendala bahasa menjadi pekerjaan rumah besar kita untuk menyambut turis-turis dari China, namun lebih luas lagi bagaimana sumber daya manusia kita di bidang pariwisata juga memahami budaya dan karakter para turis China tersebut sehingga bisa melayani dengan lebih baik," katanya.
Terkait itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyepakati kerja sama untuk memberikan pelatihan bahasa serta budaya China kepada para siswa-siswa jurusan pariwisata Indonesia yang telah memiliki dasar bahasa Mandarin, dengan belajar langsung di China.
"Kerja sama itu kita jalin dengan salah satu sekolah pariwisata di Jinan, Provinsi Shandong, sehingga para siswa-siswi kita dapat langsung belajar tentang bahasa, budaya dan karakter China di negaranya," ujarnya.
Pengetahuan tentang bahasa dan budaya China, tidak saja berlaku bagi para pemandu wisata, tetapi juga para pelayan hotel, penjaga toko cendera mata, katanya menambahkan.
Selama berada di China, Mari Elka Pangestu melakukan road show ke tiga kota yakni Beijing, Jinan (Provinsi Shandong) dan Shanghai untuk memperkenalkan laman promosi Indonesia berbahasa Mandarin, cn.indonesia.travel.
"Kami juga melakukan beberapa aksi sebagai bagian dari nota kesepahaman bidang pariwisata yang telah disepakati kedua negara saat kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Indonesia," ungkapnya.
Kerja sama peningkatan kualitas sumber daya manusia di indstri pariwisata juga merupakan bagian dari rencana aksi nota kesepahaman yang telah disepakati itu.
Atas dasar nota kesepakatan itu, kedua negara juga sepakat untuk menetapkan target saling kunjung turis kedua negara pada 2015 sebanyak dua juta orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu dalam kunjungan kerjanya di China, Selasa, mengatakan peningkatan kapasitas sumber daya manusia bidang pariwisata antarkedua negara sangat penting untuk dapat memberikan layanan terbaik bagi para turis Indonesia dan China.
"Ini bukan sekadar masalah bahasa, meski kendala bahasa menjadi pekerjaan rumah besar kita untuk menyambut turis-turis dari China, namun lebih luas lagi bagaimana sumber daya manusia kita di bidang pariwisata juga memahami budaya dan karakter para turis China tersebut sehingga bisa melayani dengan lebih baik," katanya.
Terkait itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah menyepakati kerja sama untuk memberikan pelatihan bahasa serta budaya China kepada para siswa-siswa jurusan pariwisata Indonesia yang telah memiliki dasar bahasa Mandarin, dengan belajar langsung di China.
"Kerja sama itu kita jalin dengan salah satu sekolah pariwisata di Jinan, Provinsi Shandong, sehingga para siswa-siswi kita dapat langsung belajar tentang bahasa, budaya dan karakter China di negaranya," ujarnya.
Pengetahuan tentang bahasa dan budaya China, tidak saja berlaku bagi para pemandu wisata, tetapi juga para pelayan hotel, penjaga toko cendera mata, katanya menambahkan.
Selama berada di China, Mari Elka Pangestu melakukan road show ke tiga kota yakni Beijing, Jinan (Provinsi Shandong) dan Shanghai untuk memperkenalkan laman promosi Indonesia berbahasa Mandarin, cn.indonesia.travel.
"Kami juga melakukan beberapa aksi sebagai bagian dari nota kesepahaman bidang pariwisata yang telah disepakati kedua negara saat kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Indonesia," ungkapnya.
Kerja sama peningkatan kualitas sumber daya manusia di indstri pariwisata juga merupakan bagian dari rencana aksi nota kesepahaman yang telah disepakati itu.
Atas dasar nota kesepakatan itu, kedua negara juga sepakat untuk menetapkan target saling kunjung turis kedua negara pada 2015 sebanyak dua juta orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2013