Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin meletakkan batu pertama pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Muhammadiyah di Desa Leboto, Kecamatan Kwandang.
"Tidak ada perbedaan perlakuan terhadap sekolah negeri maupun swasta di daerah ini," ujar bupati, Selasa di Gorontalo.
Makanya pemerintah daerah sangat mendukung pembangunan SMK Kesehatan tersebut, termasuk akan mengalokasikan bantuan alat peraga, pembangunan infrastruktur penunjang, sarana dan prasarana maupun ketersediaan guru termasuk guru tidak tetap (GTT).
Pembangunan yang diawali dengan ruang kelas baru (RKB) dan musholah yang dihadiri bendahara umum DPP Muhamadiyah Profesor Suyatno dan ketua majelis Dikti Litbang DPP Muhamadiyah Profesor Lincolin Arsyad, diharapkan kata bupati, ikut mendapat perhatian pemerintah pusat maupun pengurus Muhammadiyah di tingkat pusat, untuk pengembangan sekolah tersebut.
Pemkab pun telah menjalin kerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan, khusus Fakultas Farmasi dan Kedokteran, agar bisa menampung sumber daya lulusan SMK Muhammadiyah maupun sekolah lainnya dari daerah ini.
"Kebutuhan tenaga kesehatan di daerah ini sangat tinggi, untuk memenuhi permintaan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zainal Umar Siddiqi maupun 15 puskesmas yang tersebar di 11 kecamatan, sehingga sekolah kesehatan maupun kerja sama dengan perguruan tinggi di bidang tersebut menjadi salah satu program prioritas unggulan pemerintah daerah di sektor pendidikan," ujar bupati.
Bendahara umum DPP Muhamadiyah Profesor Suyatno mengaku, sangat mengapresiasi dukungan pemerintah daerah terhadap gerakan Muhammadiyah di sektor pendidikan dan kesehatan.
Organisasi Muhammadiyah menyadari kata ia, pemerataan program pendidikan di sekolah swasta maupun negeri perlu dilakukan, sebagai sikap bersama meningkatkan kapasitas dan profesionalitas sumber daya manusia di daerah.
"Makanya, dukungan pemerintah daerah tersebut sangat penting demi kemajuan dunia pendidikan di daerah ini," ungkap Suyatno.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Tidak ada perbedaan perlakuan terhadap sekolah negeri maupun swasta di daerah ini," ujar bupati, Selasa di Gorontalo.
Makanya pemerintah daerah sangat mendukung pembangunan SMK Kesehatan tersebut, termasuk akan mengalokasikan bantuan alat peraga, pembangunan infrastruktur penunjang, sarana dan prasarana maupun ketersediaan guru termasuk guru tidak tetap (GTT).
Pembangunan yang diawali dengan ruang kelas baru (RKB) dan musholah yang dihadiri bendahara umum DPP Muhamadiyah Profesor Suyatno dan ketua majelis Dikti Litbang DPP Muhamadiyah Profesor Lincolin Arsyad, diharapkan kata bupati, ikut mendapat perhatian pemerintah pusat maupun pengurus Muhammadiyah di tingkat pusat, untuk pengembangan sekolah tersebut.
Pemkab pun telah menjalin kerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan, khusus Fakultas Farmasi dan Kedokteran, agar bisa menampung sumber daya lulusan SMK Muhammadiyah maupun sekolah lainnya dari daerah ini.
"Kebutuhan tenaga kesehatan di daerah ini sangat tinggi, untuk memenuhi permintaan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Zainal Umar Siddiqi maupun 15 puskesmas yang tersebar di 11 kecamatan, sehingga sekolah kesehatan maupun kerja sama dengan perguruan tinggi di bidang tersebut menjadi salah satu program prioritas unggulan pemerintah daerah di sektor pendidikan," ujar bupati.
Bendahara umum DPP Muhamadiyah Profesor Suyatno mengaku, sangat mengapresiasi dukungan pemerintah daerah terhadap gerakan Muhammadiyah di sektor pendidikan dan kesehatan.
Organisasi Muhammadiyah menyadari kata ia, pemerataan program pendidikan di sekolah swasta maupun negeri perlu dilakukan, sebagai sikap bersama meningkatkan kapasitas dan profesionalitas sumber daya manusia di daerah.
"Makanya, dukungan pemerintah daerah tersebut sangat penting demi kemajuan dunia pendidikan di daerah ini," ungkap Suyatno.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016