Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mencatat tahun 2016 sebanyak 10 warga penderita HIV/Aids di daerah itu telah meninggal.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Gorontalo, Syafruddin, Senin, mengatakan, rata-rata yang meninggal adalah warga yang kembali ke Gorontalo setelah lama merantau di daerah lain, dan telah teridentifikasi telah mengidap HIV/Aids.

"Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Gorontalo meningkat, pada tahun 2015 terdapat 38 kasus, dan saat ini menjadi 42 orang," ungkap Syafruddin.

Jika dilihat dari rasio, kata Syafruddin, jumlah kasus AIDS lebih banyak dari HIV, yaitu HIV 18 dan AIDS 20.

"Indikasi yang terjadi adalah, kasus ini didapat dari luar daerah Gorontalo, dan dibawa ke Gorontalo, sehingga HIV tidak ditemukan dan langsung AIDS," ucapnya.

Langkah-langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo menyikapi peningkatan kasus HIV/AIDS adalah dengan melakukan sistem "mobile" dan bekerjasama dengan berbagai komunitas.

"Kasus HIV/AIDS adalah kasus yang dirahasiakan, jadi tidak semua orang mengetahuinya, oleh karena itu pendekatannya harus lebih selektif," pungkas Syafruddin.

Ia mengatakan bahwa Dinkes juga melakukan kampanye HIV/AIDS, di Sekolah Menengah Atas (SMA) karena di situ sangat berpotensi, karena menurut kasus yang ada, kisaran umur penderita HIV/AIDS, ada pada umur 20 tahun hingga 40 tahun.

"Sekolah-sekolah yang kita datangi berada di daerah yang angka penderitanya tinggi, yaitu Kecamatan Limboto dan Kecamatan Tibawa," lanjutnya.

Selain itu, Dinkes Kabupaten Gorontalo melakukan sosialisasi yang di sampaikan langsung oleh Ketua KPA kabupaten Gorontalo, Fadli Hasan yang diikuti oleh seluruh stake holder yang ada dalam tatanan Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

"Persoalan ini menjadi tanggung jawab bersama, karena jika yang kita ketahui sekarang adalah 42 kasus, itu artinya jika perbandingan satu kasus adalah 100-200 kasus akibat fenomena gunung es," tutupnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016