Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Gabungan Organisasi wanita (GOW) Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, serta pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A), berkampanye terkait penyelenggaraan perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM).

Dua organisasi di daerah itu memandang pelaksanaan kegiatan PTTBM sangat menyentuh masyarakat atau para orang tua anak di dalam membangun hubungan kehidupan berumah tangga.

Ketua GOW, Ratnawaty Tulie, Minggu, mengatakan, kegiatan itu juga mengajak para kepala keluarga dan ibu rumah tangga mengutamakan pada pemenuhan hak-hak anak seperti sekolahkan anak agar daerah memiliki generasi penerus di masa mendatang.

"Semua itu memiliki manfaat yang besar bagi daerah. Kami juga akan merangkul organisasi lainnya untuk sama-sama mengimbau kepada masyarakat agar menjauhi perbuatan yang sudah tidak berlaku lagi di zaman sekarang, yaitu menganiaya dan eksploitasi anak," ujarnya.

Karena kegiatannya mengajak para orang tua atau keluarga selalu menghindari kekerasan di dalam rumah tangga atau KDRT. Selain itu peringatan untuk tidak mengeksploitasi anak dalam menambah penghasilan keluarga, karena di usia mereka seharusnya belajar dan bermain.

Dengan begitu ia mengarapkan hasil dari kampenye bisa mengurangi perilaku KDRT yang sudah meresahkan bagi masyarakat di daerah itu, jika bisa perilaku itu hilang di tengah masyarakat.

Ketua P2TP2A, Deice Nento meminta perhatian kepada masyarakat untuk mengedepankan hak anak agar selalu terpenuhi, di samping pemerintah daerah terus memberikan kemudahan akses pelayanan publik.

"Bagi anggota saya lebih diutamakan agar bisa menjadi contoh teladan untuk tetangganya dalam pemenuhan hak anak. Karena anggota adalah orang pertama yang mendapatkan sosialisasi ini," katanya.

Selaini itu juga, ia mengharapakan agar anggota bisa meneruskan kampanye itu di lingkungan tempat tinggal. Jika bisa, informasi itu diteruskan kepada sanak keluarga, meski mereka berada di luar Pohuwato.

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016