Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan PT Pertamina Patra Niaga bersinergi mengembangkan tanaman sorgum.
"Kami melakukan pertemuan kerja dengan PT Pertamina Patra Niaga di Jakarta, untuk membahas rencana pengembangan tanaman sorgum di Provinsi Gorontalo sebagai bahan baku potensial untuk produksi bioetanol," kata Gusnar dari Jakarta, Rabu.
Gusnar mengatakan tanaman sorgum memiliki prospek besar untuk dibudidayakan di Gorontalo.
Tiga tahun lalu, Gorontalo telah melakukan uji coba penanaman sorgum di lahan seluas lima hektare.
Sejumlah perusahaan juga telah melakukan uji tanam di berbagai lokasi guna mengidentifikasi wilayah yang paling cocok untuk pengembangan tanaman tersebut.
"Sorgum ini kondisi tanahnya mirip dengan jagung, bahkan mampu bertahan di cuaca ekstrem," kata Gusnar.
Ia menambahkan, dari sisi budidaya, sorgum memiliki kemiripan dengan jagung, komoditas yang telah lama dibudidayakan oleh petani Gorontalo.
Kesamaan ini dinilai dapat mempermudah proses adaptasi petani dalam membudidayakan sorgum secara lebih luas.
"Saat ini sudah ada perusahaan yang mengantongi konsesi sekitar 9.000 hektare untuk pengembangan sorgum. Jika tersedia offtaker yang menjamin hasil panen dan nilai ekonominya lebih tinggi dibandingkan jagung, kami yakin petani akan tertarik beralih," katanya.
Gusnar juga menegaskan bahwa Pemprov Gorontalo melalui Dinas Pertanian siap memfasilitasi kemitraan antara petani dan perusahaan yang berminat mengembangkan sorgum di daerah tersebut.
Menanggapi hal itu, pihak PT Pertamina Patra Niaga melalui Senior Vice President Research dan Technology Innovation Oki Muraza menyatakan dukungannya dan siap bersinergi untuk pengembangan sorgum di Gorontalo.
"Sorgum merupakan bahan baku strategis dalam produksi bioetanol, yang sejalan dengan komitmen Pertamina dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia. Oleh karena itu, kami sangat mendukung," katanya.