Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada masyarakat Provinsi Gorontalo untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi kapan saja.
Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Djalaluddin Gorontalo Naufal Pramudya Irawan di Gorontalo, Rabu, mengatakan salah satu contoh bencana hidrometeorologi adalah fenomena angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Gorontalo pada Senin, 5 Mei yang lalu.
"Nah, untuk penyebab dari kejadian tersebut atau fenomena tersebut karena bahwa kita di Provinsi Gorontalo memasuki fase atau masa peralihan atau kita sering sebutnya dengan pancaroba," ucap Naufal.
Ia menjelaskan, saat ini penyinaran matahari lebih masif daripada sebelumnya, kemudian kelembapan udara. Jadi kata dia, pada fase-fase saat ini sering terjadi atau tumbuhnya awan konvektif atau awan penyebab cuaca ekstrem.
"Jadi, kami imbau kepada warga Gorontalo atau Provinsi Gorontalo lebih waspada terhadap cuaca-cuaca ekstrem atau bencana hidrometeorologi yang terjadi di fase-fase seperti ini," kata dia, lagi.
Naufal mengatakan, beberapa contoh bencana hidrometeorologi yaitu puting beliung, hujan lebat hingga ekstrimem hingga banjir.
"Jadi bencana hidrometeorologi ini yang berkaitan dengan tentang meteorologi yaitu tentang cuaca. Untuk potensinya di Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Pohuwato, dan Kabupaten Bone Bolango," ucap dia.
Sebelumnya, pada Senin (5/5) yang lalu, angin puting beliung menerjang empat desa di Kabupaten Gorontalo dan merusak 104 rumah.
