Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Harga ikan teri kering yang dijual disejumlah pedagang di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, stabil di kisaran Rp90 ribu-Rp110 ribu/kg.

Lina Alhasni (49), pengrajin ikan teri di wilayah Desa Katialada, Kecamatan Kwandang, Kamis di Gorontalo mengatakan, harga ini cukup menjanjikan, didukung permintaan pasar yang tetap tinggi.

Ikan teri kering khas Gorontalo Utara kata dia, sangat diminati pasar meski harganya cukup tinggi.

Paling banyak dicari kata Lina, ikan teri halus atau super yang teksturnya lebih mengkilat atau bersih dan berukuran kecil.

Biasanya, harga ikan teri tersebut bisa menembus harga Rp150 kg, seperti saat pasokan ikan teri basah minim atau menembus Rp800 ribu/keranjang ataupun saat musim penghujan tiba.

Mengingat kendala fasilitas ruang penjemuran yang sangat minim.

"Kami berharap, pemerintah daerah menyalurkan bantuan alat pengering ikan yang lebih canggih, sebab selama ini pengrajin mengandalkan alat pengering tradisional dengan kekuatan sinar matahari," ujarnya.

Bupati Indra Yasin mengaku, sangat memprioritaskan perhatiannya terhadap peningkatan infrastruktur yang akan mendukung aktivitas di sektor kelautan dan perikanan.

Termasuk bantuan kapal ikan, alat tangkap dan mesin perahu yang diperlukan, termasuk alat pengering ikan.

Saat ini, di wilayah Kwandang telah disiapkan bangunan dan alat pengering ikan di Desa Katialada. Memang masih terbatas, namun pengrajin bisa memanfaatkan fasilitas tersebut secara gratis.

Pemerintah daerah pun sedang mengajukan bantuan anggaran ke pemerintah pusat, diantaranya realisasi fasilitas tempat pendaratan ikan (TPI) dan diharapkan tahun ini menerima bantuan alat pengering ikan.

"Agar nelayan tangkap tidak membuang hasil tangkapannya ke laut karena tidak didukung fasilitas pendukung untuk pengolahan," kata Bupati Indra.

Tahun 2016, fasilitas "cold storage" di Gentuma sudah beroperasi. Fasilitas tersebut diharapkan mendukung potensi pengelolaan perikanan termasuk produktivitas ikan teri yang sangat tinggi di daerah ini.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017