Ambon (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Maluku, Said Assagaff menyatakan,
peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Ambon pada 6 - 10 Februari
2017 strategis bagi pembangunan daerah dari berbagai bidang.
"Saya sudah menjalin komunikasi dengan pengurus PWI Pusat yang menunjuk Maluku sebagai tuan rumah penyelenggaraan HPN 2017 untuk memperjuangkan sejumlah kebutuhan daerah ini yang perlu mendapatkan persetujuan maupun perhatian pemerintah pusat," katanya, Minggu.
Gubernur merujuk, realisasi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) yang dicanangkan Presiden Susuilo Bambang Yudhoyono saat penyelenggaraan Sail Banda sejak 2016 dan provinsi kepulauan karena memiliki 1.412 pulau dengan 92,4 persen dari wilayahnya seluas 712.479,69 merupakan laut yang diperjuangkan bersama enam provinsi.
Selain itu, pembangunan Institut Teknologi Ambon (ITA) guna menjawab kebutuhan pembangunan di kawasan Timur Indonesia serta mempersiapkan SDM berkualitas menyambut pengoperasian Migas Blok Masela.
Begitu pula, pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat, pembangunan permukiman multi kultur dan sejumlah infrastruktur teknis lainnya.
"Tidak kalah srategisnya adalah pembukaan rute penerbangan internasional Saumlaki, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) - Darwin, Australia Utara yang sudah meminta perhatian Menteri Perhubungan maupun Dirut PT. Garuda Indonesia karena daerah ini memiliki aneka destinasi pariwisata memiliki keunggulan komparatif," ujar Gubernur.
Karena itu, bersama pengurus PWI Pusat telah menjalin komunikasi lewat pertemuan dengan sejumlah Menko maupun menteri teknis untuk memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan Maluku dalam rangka mengoptimalisasi pengelolaan potensi SDA demi peningkatan kesejahteraan 1,8 juta jiwa penduduk.
"Strategis lagi dengan kehadiran sejumlah Dubes negara sahabat, badan - badan dunia maupun wartawan asing sehingga bisa mempromosikan kondisi Maluku guna mendorong investor asing menanamkan modalnya di daerah ini," tandas Gubernur.
Maluku juga memiliki potensi hayati laut yang bernilai ekonomis seperti ikan dengan potensi lestari 1,6 juta ton/tahun dan baru dikelola sekitar 30 persen serta pesona wisata, baik bahari, sejarah/budaya, pertanian.
"Rasanya Maluku bisa didorong pembangunan melalui HPN 2017 yangdilandasi thema Pers Dan Rakyat Maluku Bangkit Dari Laut dengan permohonan kehadiran Presiden Joko Widodo saat puncak HPN di Ambon pada 9 Februari 2017 sudah ada di mejanya," tegas Gubernur Said.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Saya sudah menjalin komunikasi dengan pengurus PWI Pusat yang menunjuk Maluku sebagai tuan rumah penyelenggaraan HPN 2017 untuk memperjuangkan sejumlah kebutuhan daerah ini yang perlu mendapatkan persetujuan maupun perhatian pemerintah pusat," katanya, Minggu.
Gubernur merujuk, realisasi Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN) yang dicanangkan Presiden Susuilo Bambang Yudhoyono saat penyelenggaraan Sail Banda sejak 2016 dan provinsi kepulauan karena memiliki 1.412 pulau dengan 92,4 persen dari wilayahnya seluas 712.479,69 merupakan laut yang diperjuangkan bersama enam provinsi.
Selain itu, pembangunan Institut Teknologi Ambon (ITA) guna menjawab kebutuhan pembangunan di kawasan Timur Indonesia serta mempersiapkan SDM berkualitas menyambut pengoperasian Migas Blok Masela.
Begitu pula, pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat, pembangunan permukiman multi kultur dan sejumlah infrastruktur teknis lainnya.
"Tidak kalah srategisnya adalah pembukaan rute penerbangan internasional Saumlaki, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) - Darwin, Australia Utara yang sudah meminta perhatian Menteri Perhubungan maupun Dirut PT. Garuda Indonesia karena daerah ini memiliki aneka destinasi pariwisata memiliki keunggulan komparatif," ujar Gubernur.
Karena itu, bersama pengurus PWI Pusat telah menjalin komunikasi lewat pertemuan dengan sejumlah Menko maupun menteri teknis untuk memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan Maluku dalam rangka mengoptimalisasi pengelolaan potensi SDA demi peningkatan kesejahteraan 1,8 juta jiwa penduduk.
"Strategis lagi dengan kehadiran sejumlah Dubes negara sahabat, badan - badan dunia maupun wartawan asing sehingga bisa mempromosikan kondisi Maluku guna mendorong investor asing menanamkan modalnya di daerah ini," tandas Gubernur.
Maluku juga memiliki potensi hayati laut yang bernilai ekonomis seperti ikan dengan potensi lestari 1,6 juta ton/tahun dan baru dikelola sekitar 30 persen serta pesona wisata, baik bahari, sejarah/budaya, pertanian.
"Rasanya Maluku bisa didorong pembangunan melalui HPN 2017 yangdilandasi thema Pers Dan Rakyat Maluku Bangkit Dari Laut dengan permohonan kehadiran Presiden Joko Widodo saat puncak HPN di Ambon pada 9 Februari 2017 sudah ada di mejanya," tegas Gubernur Said.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017