Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Beberapa wilayah pesisir Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo diterjang banjir rob, di antaranya Desa Monano Kecamatan Monano, Desa Buluwatu, Dulukapa, Deme 2 dan Buladu Kecamatan Sumalata Timur.

Bencana serupa juga melanda Desa Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula, Desa Topi dan Windu di Kecamatan Biawu dan Desa Hutokalo di Kecamatan Sumalata, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara Nurdin Humolungo, Selasa di Gorontalo.

Pihaknya mengaku pada Senin (13/2) pukul 22.10 WITA mendapat laporan dari Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kecamatan Sumalata yang menginformasikan banjir rob setinggi 1,3 meter merendam pemukiman di Desa Buluwatu, Dulukapa dan Deme 2 di Kecamatan Sumalata, serta beberapa desa di wilayah kecamatan bagian barat kabupaten ini.

Kondisi tersebut akibat intensitas hujan tinggi disertai gelombang laut yang naik menerjang pesisir utara pantai Gorontalo Utara.

Ada 78 desa pesisir memanjang dari wilayah timur di Kecamatan Atinggola hingga barat di Kecamatan Tolinggula, namun beberapa wilayah pemukiman memang dekat dengan pinggir pantai, sehingga potensi banjir rob mengancam.

Seluruh desa yang diterjang banjir rob tersebut, kata Nurdin rata-rata berada di bagian barat.

Tanggul pemecah ombak yang ada tidak mampu menahan terjangan tingginya gelombang yang sudah berada di atas rata-rata normalnya.

Pihaknya, kata Nurdin, telah turun langsung memantau dan mendata kerugian di pemukiman terdampak banjir, termasuk mendata tanggul pemecah ombak yang mengalami kerusakan.

Marten Toana, warga Desa Monano Kecamatan Monano mengatakan, 15 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi karena pemukimannya terendam banjir rob.

Air laut, kata dia juga merendam fasilitas pemerintah daerah, di antaranya bangunan "cottage" milik Dinas Pariwisata setempat, serta lapangan olah raga di desa ini.

Pepohonan di sepanjang pinggiran pantai Monano juga tumbang, serta tanggul yang ada sepanjang 600 meter, kata Marten mengalami rusak parah.

"Kami berharap, pemerintah daerah segera membantu perbaikan tanggul mengingat warga memprediksi cuaca ekstrim akan melanda daerah ini hingga akhir Maret nanti, sehingga potensi banjir rob berulang terjadi kapan saja," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017