Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Eko Marsoro mengatakan pada bulan Januari 2017, Nilai Tukar Petani (NTP) Gorontalo tercatat sebesar 105,59 atau menurun sebesar minus 0,34 persen bila dibandingkan Desember 2016.

Dalam berita resmi statistik BPS Gorontalo, Kamis, NTP masing-masing subsektor tercatat sebesar 109,19 untuk Subsektor Tanaman Pangan, 114,58 untuk Subsektor Hortikultura, 98,64 untuk Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat, 102,27 untuk Subsektor Peternakan, dan 101,37 untuk Subsektor Perikanan.

"Dari 10 provinsi di Kawasan Timur Indonesia, enam di antaranya memiliki NTP di atas angka 100," ujarnya pula.

NTP tertinggi dicapai oleh Provinsi Sulawesi Barat dengan nilai sebesar 107,70, diikuti Gorontalo 105,95, Sulawesi Selatan 103,93, Maluku Utara 102,04, Maluku 100,67, dan Papua Barat 100,17.

NTP terendah terjadi di Sulawesi Utara sebesar 93,94, Papua sebesar 94,95, Sulawesi Tengah 97,87, dan Sulawesi Tenggara 98,37.

NTP nasional sebesar 100,91 atau mengalami penurunan sebesar minus 0,58 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 101,49.

Pada Januari 2017, terjadi inflasi di daerah perdesaan di Provinsi Gorontalo sebesar 0,77 persen.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada semua kelompok pengeluaran rumah tangga, yaitu bahan makanan 1,04 persen, makanan jadi 0,95 persen, perumahan 0,13 persen, dan sandang 0,17 persen.

Sedangkan kesehatan naik 0,47 persen, pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,09 persen, dan kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 0,28 persen.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Gorontalo pada Januari 2017 sebesar 119,51 atau naik sebesar 0,04 persen dibanding NTUP bulan Desember 2016.

Angka NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan.

NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat daya beli petani.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017