Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo Eko Marsoro, mengatakan kondisi ekonomi konsumen di daerah itu pada Triwulan IV-2016 meningkat dibanding triwulan sebelumnya.
"Hal ini ditunjukkan oleh nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada Triwulan IV-2016 yang besarnya di atas 100, yaitu 100,60," ujarnya Eko di Gorontalo, Minggu.
Namun demikian, tingkat optimisme konsumen pada Triwulan IV-2016 menurun dibandingkan Triwulan III-2016.
Optimisme tersebut, kata dia, ditunjukkan dengan nilai ITK Triwulan IV-2016 yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 107,89.
Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2016 terutama didorong oleh cukup tingginya volume konsumsi barang/jasa rumah tangga (107,78) dan indeks pendapatan rumah tangga yang bernilai di atas 100 (101,87).
"Sementara pada komponen pengaruh inflasi, pada triwulan IV-2016 bernilai di bawah 100 (92,57). Artinya, pada triwulan ini konsumen menganggap bahwa tekanan inflasi cukup mempengaruhi total pengeluaran rumah tangga mereka," ujarnya.
Menurutnya, kondisi tersebut yang menyebabkan nilai ITK pada Triwulan IV-2016 tidak se-optimis Triwulan III-2016, karena pada triwulan tersebut meskipun inflasi cukup tinggi, konsumen tetap membelanjakan uangnya untuk keperluan hari raya.
Akibatnya inflasi tidak terlalu berpengaruh pada total pengeluaran rumah tangga konsumen.
Nilai ITK Provinsi Gorontalo pada triwulan I tahun 2017 diperkirakan sebesar 107,99, lebih optimis dibandingkan triwulan IV-2016 (100,60).
Besarannya yang diperkirakan bernilai di atas 100, menunjukkan bahwa konsumen optimis pada triwulan mendatang kondisi ekonomi akan meningkat.
Pada triwulan IV-2016, provinsi di kawasan Sulawesi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Sulawesi Utara sebesar 106,15, Sulawesi Tenggara merupakan provinsi di Pulau Sulawesi dengan ITK terendah dan bernilai di bawah 100, yaitu sebesar 98,54.
Sementara itu, Provinsi Gorontalo berada pada posisi kelima, dengan nilai ITK sebesar 100,60.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Hal ini ditunjukkan oleh nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada Triwulan IV-2016 yang besarnya di atas 100, yaitu 100,60," ujarnya Eko di Gorontalo, Minggu.
Namun demikian, tingkat optimisme konsumen pada Triwulan IV-2016 menurun dibandingkan Triwulan III-2016.
Optimisme tersebut, kata dia, ditunjukkan dengan nilai ITK Triwulan IV-2016 yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 107,89.
Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan IV-2016 terutama didorong oleh cukup tingginya volume konsumsi barang/jasa rumah tangga (107,78) dan indeks pendapatan rumah tangga yang bernilai di atas 100 (101,87).
"Sementara pada komponen pengaruh inflasi, pada triwulan IV-2016 bernilai di bawah 100 (92,57). Artinya, pada triwulan ini konsumen menganggap bahwa tekanan inflasi cukup mempengaruhi total pengeluaran rumah tangga mereka," ujarnya.
Menurutnya, kondisi tersebut yang menyebabkan nilai ITK pada Triwulan IV-2016 tidak se-optimis Triwulan III-2016, karena pada triwulan tersebut meskipun inflasi cukup tinggi, konsumen tetap membelanjakan uangnya untuk keperluan hari raya.
Akibatnya inflasi tidak terlalu berpengaruh pada total pengeluaran rumah tangga konsumen.
Nilai ITK Provinsi Gorontalo pada triwulan I tahun 2017 diperkirakan sebesar 107,99, lebih optimis dibandingkan triwulan IV-2016 (100,60).
Besarannya yang diperkirakan bernilai di atas 100, menunjukkan bahwa konsumen optimis pada triwulan mendatang kondisi ekonomi akan meningkat.
Pada triwulan IV-2016, provinsi di kawasan Sulawesi yang memiliki nilai ITK tertinggi adalah Sulawesi Utara sebesar 106,15, Sulawesi Tenggara merupakan provinsi di Pulau Sulawesi dengan ITK terendah dan bernilai di bawah 100, yaitu sebesar 98,54.
Sementara itu, Provinsi Gorontalo berada pada posisi kelima, dengan nilai ITK sebesar 100,60.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017