Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Gorontalo bersama Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), melakukan pengawasan pangan menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di Kota Gorontalo, Selasa.
Kepala BBPOM Gorontalo Lintang Purba di Gorontalo mengatakan pihaknya melakukan pengawasan khusus untuk intensifikasi pangan dari berbagai gudang pangan, ritel, dan swalayan.
"Kami telah memeriksa 18 sarana pangan dan distributor pangan dengan delapan sarana yang tidak memenuhi syarat di lima kabupaten dan satu kota," ucap Lintang.
Ia menjelaskan pada delapan sarana pangan yang tidak memenuhi syarat tersebut, tim gabungan menemukan pangan yang rusak kemasannya, penyok atau terbuka, kedaluwarsa.
"Ada 30 buah pangan yang kemasannya rusak, dan 39 item kedaluwarsa dengan total 917 buah. Jadi cukup banyak kemudian pangan yang tidak memenuhi ketentuan," ujar Lintang.
Lintang menegaskan dari semua barang yang tidak memenuhi syarat tersebut telah diamankan dan dimusnahkan.
Kepada pemilik barang tersebut, kata Lintang, pihaknya telah memberikan peringatan. Kemudian sebagai langkah pencegahan agar pangan tersebut tidak dijual atau dikonsumsi, maka dilakukan pemusnahan.
Selain itu tim gabungan juga melakukan uji sampel jajanan, ikan asin, dan tahu, yang dijual di Pasar Sentral Kota Gorontalo dengan menggunakan mobil laboratorium keliling.
"Semuanya hasilnya negatif tidak mengandung formalin, boraks, ataupun pewarna yang berbahaya," ucap dia.
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025