Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Niamad Mohammad (69), warga Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo mengaku bahwa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sangat membantu dan menjamin dirinya saat berobat.

"Sangat membantu saya saat berobat, pelayanan dari pihak rumah sakit Multazam, Kota Gorontalo, untuk saya sebagai peserta BPJS Kesehatan juga memuaskan," kata Niamad yang menjalani rawat inap karena sakit yang dideritanya, Rabu.

Ia mengatakan, sebagai peserta BPJS Kesehatan, ia mendapat perawatan yang intensif dari rumah sakit yang merawatnya.

"Di rumah sakit bagus pelayananya, ruangannya juga bersih," kata Niamad yang sudah tiga tahun menjadi peserta BPJS Kesehatan itu.

Karena menjamin pengobatan serta kesehatan bagi pesertanya, Niamad juga mengikutkan istri dan juga anak menjadi peserta BPJS Kesehatan.

"Semoga pelayanan seperti ini dapat ditingkatkan lagi, agar kami sebagai peserta BPJS selalu merasa terjamin saat akan berobat maupun menjalani perawatan kesehatan," ia menambahkan.

Sementara itu, Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Gorontalo, Gladies Eman, menganjurkan Niamad Mohammad untuk ikut program PROLANIS.

Karena PROLANIS merupakan Pengelolaan Penyakit Kronis bagi Peserta JKN-KIS yang menyandang penyakit kronis Diabetes mellitus atau Hipertensi.

"PROLANIS dikelola secara terpadu melalui Fasilitas Kesehatan (Faskes) Primer yaitu puskesmas, dokter keluarga dan klinik pratama yang bekerjasama BPJS Kesehatan," kata Gladies.

Adapun manfaat PROLANIS adalah peserta mendapatkan pemeriksaan oleh dokter, edukasi gaya hidup sehat, pemberian obat, dan olahraga rutin yang dilaksanakan setiap bulan.

"Jadi melalui kegiatan Prolanis peserta diperiksa dan dipantau kesehatannya setiap bulan agar tetap sehat dan terhindar dari komplikasi penyakit," ia menjelaskan.

Prosedur menjadi peserta Prolanis adalah peserta JKN-KIS yang terdiagnosa penyakit kronis yaitu Diabetes Mellitus atau Hipertensi, diperiksa oleh dokter di Faskes Primer yang kemudian dirujuk ke RS untuk mendapatkan pemeriksaan dokter spesialis.

"Apabila sudah stabil, peserta dirujuk balik ke Faskes Primer untuk melanjutkan pengobatan. Selanjutnya peserta dimasukkan dalam anggota Prolanis dan diberi obat secara rutin berdasarkan anjuran dari dokter spesialis," ia menambahkan. (Adv)

Pewarta:

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017