Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Rabu 26 Oktober 2016 Direktur Jendral Kependudukan dan Catatan Sipil Zudah Arif Fakrulloh resmi dilantik Menteri Dalam Negeri menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Gorontalo, untuk menjalankan roda pemerintahan di Provinsi Gorontalo.

Karena Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo Rusli Habibie-Idris Rahim resmi mengajukan cuti untuk ikut sebagai peserta pesta demokrasi Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah 15 Februari 2017.

Karena masa jabatan Rusli-Idris berakhir pada 16 Februari 2017, Zudan Arif Fakrulloh kemudian diangkat menjadi Penjabat Gubernur Gorontalo, hingga proses pelaksanaan Pilkada Gorontalo usai.

Selama menjabat mulai dari Plt Gubernur hingga Penjabat kurang lebih tujuh bulan, banyak hal yang telah dilakukan oleh Zudan Arif yang juga dikenal sebagai Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional (DPKN).

Apa yang dilakukan Zudan Arif ternyata ada penilaian tersendiri dimata Wali Kota Gorontalo Marthen Taha.

"Banyak hal yang saya lihat selama kepemimpinan Zudan Arif untuk melanjutkan roda pemerintahan di Provinsi Gorontalo," kata Marthen Taha, Kamis.

Pertama sinergitas antara pemerintah kabupaten/kota dan provinsi yang selama ini telah terjalin dibawah kepemimpinan Gubernur Rusli Habibie dan Wakil Gubernur Idris Rahim, itu terus dilantjutkan dan dijalankannya.

Terutama empat program yang dijalankan oleh Rusli-Idris terus dijalankan oleh Penjabat Gubernur Gorontalo Zudan Arif Fakrulloh selama ia mempimin Gorontalo.

"Sehingga kami sangat "enjoy" bekerja dengan Zudan Arif, karena memang saat Zudan menjabat sebagai Plt Gubernur semua program sudah berjalan, dan ketika memasuki tahun anggaran baru pada 2017, usulan dan aspirasi dari pemerintah Kota Gorontalo terakomodir," terang Marthen.

Ia melihat Koordinasi dan koordinasi yang dibangun oleh Rusli-Idris, sama juga dengan apa yang dilakukan oleh Zudan Arif Fakrulloh. Semua program berjalan dengan baik, dan tidak ada yang dirubah dan itu yang membuat dirinya merasa senang bekerja dengan Zudan Arif.

Selantjunya yang paling menonjol dilakukan oleh Zudan Arif, adalah pembinaan kegiatan religius, bahkan dengan semangatnya ingin segera mendirikan Masjid Raya dan Islamic Center di Gorontalo.

Namun karena waktu yang terbatas, dan memerlukan anggaran yang cukup besar, sehingga pembangunan belum dimulai, namun dasar-dasar untuk menuju kearah pembangunan sudah ia galakkan lewat gerakan sedekah harian yang dimulai dari ASN dilingkungan pemerintah provinsi.

"Upaya itu kemudian merembet ke ASN dikabupaten/kota lainya, dan bahkan kelompok masyarakat juga sudah mulai giat gerakan sedekah harian," ujar Marthen.

Terkait pembinaanya kepada ASN di Gorontalo, Marthen Taha mengakui kalau Zudan orang yang paling paham soal management kepemimpinan. Dimana Zudan sangat profesional dan dekat dengan ASN juga tidak membeda-bedakan satu dengan lainya.

"Segala tindakan yang dilakukan Zudan selalu berada pada koridor aturan ASN itu sendiri," tambah Marthen Taha.

Ia juga mengakui jika kepemimpinan Zudan Arif Fakrulloh sangat bersahabat dan partisipatif, artinya Zudan dalam menugaskan sesuatu tidak secara otoriter akan tetapi selalu meminta masukan dan pendapat dari bawah.

Demikian juga dengan pemerintah kabupaten/kota, jika ada masalah yang perlu dipecahkan secara bersama-sama, Zudan selalu mengkoordinasikan dan meminta pendapat dari Bupati atua Wali Kota.


Pewarta: Farid Dihuma

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017