Ambon (ANTARA GORONTALO)
- Dampak tiga daerah tekanan rendah (tropical low) di utara Australia
mempengaruhi kondisi cuaca ekstrem di Maluku selama beberapa hari ke
depan.
"Dampaknya kian kuat sebagaimana diperingatkan sejak akhir Januari 2014 seiring musim pancaroba di tanah air," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, saat dikonfirmasi, Minggu.
Dampaknya, terjadi angin kencang lebih dari 30 Km/jam berpeluang di Pulau Ambon, Seram bagian Timur, Banda, Kepulauan Geser, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Barat Daya (MBD).
Angin kencang juga mempengaruhi tinggi gelombang dengan prakiraan melebihi dua meter di perairan Pulau Ambon, Laut Seram, Selat Manipa, Perairan Geser, Laut Buru, Laut Banda, Perairan Kei, Laut Aru, Laut Arafura, Perairan Tanimbar, MTB, MBD.
Sedangkan, kondisi cuaca umumnya berawan dan hujan. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang skala lokal di Pulau Ambon, Seram bagian Timur, Buru, Kepulauan Tanimbar.
"Peringatan dini ini telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku untuk disosialisasikan ke sembilan Kabuaten dan dua Kota di provinsi setempat," ujar George.
Karena itu, para penyedia maupun pengguna jasa transportasi, baik laut maupun udara perlu mematuhi peringatan dini tersebut.
"Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrem guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," ujarnya.
Musim pancaroba di Maluku juga mengakibatkan terjadinya banjir di Negeri Administratif Bula Air dan Negeri Administratif Fatolo, Kabupaten Seram Bagian Timur(SBT) pada Selasa (14/1).
Begitu pun kecelakaan pesawat Pilatus milik PT Intan Angkasa di kawasan Un, Kota Tual, Minggu (19/1) sehingga menewaskan empat orang.
Landing Craft Tank (LCT) Jaya Mandiri II tenggelam di Laut Kilmuri, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Jumat (24/1) siang, sekitar pukul 14.00 WIT, akibat diterpa gelombang tinggi dan angin kencang dengan tidak ada korban jiwa dari 10 anak buah kapal(ABK).
Selain itu, perahu tradisional tenggelam dalam pelayaran desa Tunggu - Dobo, ibu kota Kepulauan Aru, pada Minggu (26/1) petang, mengakibatkan Mantan Kepala Kesbanglinmas Kabupaten setempat, Gerson Gainau(62), hilang dan ditemukan dalam kondisi meninggal di perairan desa Gorar, Pulau Wamar, Kamis (30/1).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
"Dampaknya kian kuat sebagaimana diperingatkan sejak akhir Januari 2014 seiring musim pancaroba di tanah air," kata Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy, saat dikonfirmasi, Minggu.
Dampaknya, terjadi angin kencang lebih dari 30 Km/jam berpeluang di Pulau Ambon, Seram bagian Timur, Banda, Kepulauan Geser, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat (MTB), Maluku Barat Daya (MBD).
Angin kencang juga mempengaruhi tinggi gelombang dengan prakiraan melebihi dua meter di perairan Pulau Ambon, Laut Seram, Selat Manipa, Perairan Geser, Laut Buru, Laut Banda, Perairan Kei, Laut Aru, Laut Arafura, Perairan Tanimbar, MTB, MBD.
Sedangkan, kondisi cuaca umumnya berawan dan hujan. Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang skala lokal di Pulau Ambon, Seram bagian Timur, Buru, Kepulauan Tanimbar.
"Peringatan dini ini telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku untuk disosialisasikan ke sembilan Kabuaten dan dua Kota di provinsi setempat," ujar George.
Karena itu, para penyedia maupun pengguna jasa transportasi, baik laut maupun udara perlu mematuhi peringatan dini tersebut.
"Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrem guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut," ujarnya.
Musim pancaroba di Maluku juga mengakibatkan terjadinya banjir di Negeri Administratif Bula Air dan Negeri Administratif Fatolo, Kabupaten Seram Bagian Timur(SBT) pada Selasa (14/1).
Begitu pun kecelakaan pesawat Pilatus milik PT Intan Angkasa di kawasan Un, Kota Tual, Minggu (19/1) sehingga menewaskan empat orang.
Landing Craft Tank (LCT) Jaya Mandiri II tenggelam di Laut Kilmuri, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Jumat (24/1) siang, sekitar pukul 14.00 WIT, akibat diterpa gelombang tinggi dan angin kencang dengan tidak ada korban jiwa dari 10 anak buah kapal(ABK).
Selain itu, perahu tradisional tenggelam dalam pelayaran desa Tunggu - Dobo, ibu kota Kepulauan Aru, pada Minggu (26/1) petang, mengakibatkan Mantan Kepala Kesbanglinmas Kabupaten setempat, Gerson Gainau(62), hilang dan ditemukan dalam kondisi meninggal di perairan desa Gorar, Pulau Wamar, Kamis (30/1).
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014