Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Winarni Monoarfa mengatakan pengendalian inflasi di daerah tersebut sudah cukup baik yang terlihat dari penurunan inflasi khususnya komoditas pangan strategis.

Pada 2014 inflasi Gorontalo tercatat sebesar 6,14 persen, turun menjadi 4,3 persen pada 2015 dengan program pengendalian inflasi Gorontalo sinergitas, aksesibilitas, dan produktivitas (SIGAP), katanya di Gorontalo, Kamis.

"Pada 2016, inflasi Gorontalo kembali turun menjadi 1,3 persen dengan penerapan program pengendalian inflasi Gorontalo SIGAP 10 Plus," kata Winarni yang juga Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo.

Ia menjelaskan keberhasilan pengendalian inflasi Gorontalo juga dapat dilihat dari prestasi TPID Provinsi Gorontalo, yang dalam tiga tahun berturut-turut berhasil menempati tiga besar TPID Terbaik dan pada Rakornas TPID 2016 berhasil meraih penghargaan TPID terinovatif se Kawasan Timur Indonesia.

Upaya pengendalian inflasi yang dilakukan secara komprehensif dan melibatkan berbagai stakeholder, perlu dilengkapi dengan kerjasama antar daerah untuk pemenuhan pasokan dan juga pengendalian tata niaga.

Winarni mengatakan pihaknya telah bekerja sama pemenuhan pasokan bawang merah di Gorontalo dengan daerah produsen seperti Enrekang, Sulawesi Selatan, dan Bima, Sulawesi Tenggara.

Sementara pemenuhan pasokan cabai rawit di Sulawesi Utara dari Gorontalo.

Ia berharap melalui penguatan kerja sama antardaerah tersebut terjadi sinergi untuk pemenuhan kebutuhan pangan masing-masing daerah sehingga tercapai tingkat inflasi yang rendah dan stabil.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017