Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak 4.000 kepala keluarga (KK) atau 14.965 jiwa yang terdampak musibah banjir yang melanda Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, pada 2-4 Juni 2017.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Gorontalo, Endo Junus Danial, Rabu, mengatakan Kecamatan Hulondalangi menjadi korban terbanyak, yakni 5.017 jiwa atau 704 KK.

Banjir telah menerjang tujuh kecamatan yang tersebar di kota itu akhir pekan lalu, dan hingga hari ini, pemerintah setempat terus menyalurkan beras dan paket kebutuhan rumah tangga kepada korban benjir.

Di kecamatan Hulondalangi, korban tersebar di tiga kelurahan. Untuk Kelurahan Tenda sebanyak 1.978 jiwa atau 569 KK, Kelurahan Siendeng 2.622 jiwa atau 713 KK dan Kelurahan Botu 417 jiwa atau 35 KK.

Selain Hulondalangi, wilayah lain yaitu Kecamatan Kota Selatan dengan korban 3.216 jiwa atau 875 KK, Kecamatan Kota Barat 3.510 jiwa atau 891 KK, Kecamatan Dumbo Raya sebanyak 2.688 jiwa atau 704 KK, Kecamatan Kota Timur 239 jiwa atau 53 KK, Kecamatan Dungingi 206 jiwa atau 50 KK dan Kecamatan Sipatana sebanyak 89 jiwa atau 20 KK.

"Kami terus mengingatkan agar mereka tetap waspada, karena hujan masih terus mengguyur Kota Gorontalo. Yang perlu masyarakat khawatirkan adalah hujan yang terjadi di hulu sungai," katanya.

Sebelumnya pada beberapa pertemuan dengan masyarakat korban bencana, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengatakan, masing-masing jiwa akan mendapatkan jatah beras sebanyak dua kg.

Beras itu diakuinya diambil dari cadangan beras milik pemerintah yang berada di Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat.

"Saya harapkan warga tetap sabar, karena pemerintah sedang berusaha mengembalikan semua kerugian masyarakat dengan melobi anggaran dari pemerintah pusat," ucapnya. 

Pewarta: Febriyandi Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017