Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dan Wakil Bupati Fadli Hasan menyalakan lampu Tumbilotohe di rumah dinas Kecamatan Limboto sebagai tanda dimulainya pelaksanaan tradisi itu menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 HijriYah, Rabu malam.

"Tumbilotohe telah menjadi budaya Gorontalo dalam rangka menyambut `Lailatul Qadar` dan Idul Fitri," kata bupati.

Tumbilotohe merupakan kegiatan pasang lampu di malam hari menggunakan bahan bakar minyak tanah, obor dan sebagainya.

Pemasangan tumbilotohe bisa dilakukan di depan atau pekarangan rumah, halaman perkatoran hingga lapangan besar dan bisa dinikmati oleh siapapun.

"Alhamdulillah di Gorontalo tradisi ini selalu kita lestarikan, sedangkan bagi saya, makna dari tumbilotohe adalah memberi ruang semangat di dalam berprestasi dan membangun daerah melalui tumbilotohe," kata dia.

Selain itu, kata Bupati, tumbilotohe dapat menjadi semangat dalam menyinari daerah tersebut, yaitu sesuai dengan slogan `Kabupaten Gorontalo Gemilang`.

"Tahun ini seluruh kecamatan menyelenggarakan tradisi ini, dan kami memusatkan perayaannya di pesisir Danau Limboto, Pentadio Resort sehingga pesan tentang pengenalan dan pelestarian Danau Limboto dapat turut tersampaikan," ujarnya.

Untuk mendukung semaraknya tradisi itu, Pemerintah Kabupaten Gorontalo menyiapkan 4.000 liter minyak tanah untuk perayaan tradisi tumbilotohe di setiap kecamatan.

Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gorontalo, Ruslan Tatu mengatakan minyak tanah itu sudah siap didistribusi ke kecamatan. Tiap kecamatan diberikan satu drum berisikan 200 liter.

Tujuan pemkab memberikan bantuan minyak tanah agar masyarakat terbantu untuk memeriahkan tradisi tumbilotohe, mengingat harga minyak tanah yang semakin mahal bahkan sulit mendapatkan stoknya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017