Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo Djamal Nganro, Selasa, menjelaskan bahwa rute kapal laut yang paling padat penumpang yakni Gorontalo-Pagimana Provinsi Sulawesi Tengah membutuhkan tambahan kapal fery.

Menurutnya selama ini hanya ada dua kapal fery yang melayani jalur tersebut termasuk ke Luwuk yaitu KMP Moinit dan KMP Tuna Tomini, namun tidak setiap hari masuk Gorontalo.

"Idealnya setiap hari saat ada kapal yang berangkat dari Luwuk ke Gorontalo, maka pada hari yang sama ada juga yang berangkat dari Gorontalo. Memang jalur ini cukup banyak penumpangnya," kata Djamal.

Ia mengatakan, frekuensi penumpang juga akan bertambah jika setiap hari ada kapal yang berangkat dan tiba di Gorontalo, sama halnya dengan trafik penerbangan sejumlah maskapai udara di daerah tersebut.

Awalnya maskapai Batik Air dan Garuda yang jadwal masuk ke Gorontalo satu kali dalam sehari, namun karena pertumbuhan ekonomi masyarakat terus naik maka saat ini sudah meningkat menjadi dua kali.

"Garuda awalnya hanya ada satu kali penerbangan dalam sehari yaitu rute Jakarta-Gorontalo dan transit dulu di Makassar. Namun saat ini mereka sudah menambah rute lagi dari Manado-Gorontalo begitu juga sebaliknya," ujarnya.

Ia menambahkan bahwa, ketika aktivitas masyarakat bertambah dan didukung dengan transportasi yang memadai, maka pendapatan pun bisa bertambah karena pemerintah daerah terus mendorong peningkatan ekonomi lewat sejumlah program.

Sebelumnya Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan akan memasukan usulan penambahan kapal yang melayani rute Provinsi Gorontalo ke Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Kami akan laporkan dan minta ke Kementerian Perhubungan untuk penambahan kapal. Apalagi sekarang seiring kemajuan Gorontalo, penyeberangan dari Sulteng ke Gorontalo ataupun sebaliknya semakin ramai," kata Idris.

Pewarta: Debby Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017