Nagoya, Jepang (ANTARA GORONTALO) - Jika Anda sedang berkendara dan ada
pengemudi ugal-ugalan mendekat, apà yang sebaiknya dilakukan? Berikut
tips dari praktisi safety driving dan pebalap profesional Rifat Sungkar.
"Jika
menghadapi orang yang ugal-ugalan di jalan, penting bagi kita sebagai
sesama untuk tidak bereaksi atas aksi mereka," kata Rifat disela
kunjungan ke Jepang beberapa waktu lalu.
Dia
menjelaskan, adalah keliru jika kita bereaksi terhadap pengemudi
ugal-ugalan tersebut dengan alasan "ingin memberi pelajaran" atau
terbawa emosi dan "ingin membalas agar impas".
"Jangan terbawa emosi dan ingat bahwa tidak ada gunanya kita bertindak ingin menertibkan pengemudi ugal2an itu," tambahnya.
Rifat mengemukakan jauh lebih baik jika kita bertindak bijaksana di jalan dengan persiapan diri yang baik sebelum berkendara.
Dia
menjelaskan sekitar 80 persen emosi yang timbul di jalan adalah akibat
pengemudi berada dalam tekanan waktu untuk sampai ke tujuan.
"Kalau
kita terburu-buru di jalan, kita akan mudah emosi. Cara agar tidak
mudah emosi saat mengemudi, ya kita harus tidak terburu-buru. Agar
tidak terburu-buru, setiap kita akan mengemudi, buat rencana
perjalanan," ujar Rifat.
Rencana perjalanan adalah mempersiapkan waktu dan membuat beberapa alternatif rute mencapai tujuan.
‌"Biasakan
diri agar tidak tergantung gadget seperti GPS. Ingat gadget sekadar
alat bantu kita mendapatkan informasi lalu lintas rute, kitalah yang
harus menentukan rute," tambahnya.
‌Bagaimana jika pengemudi lain bukan sekadar membahayakan kita tapi sudah punya rencana jahat terhadap kita?
‌
"Jangan pernah buka kaca atau pintu jika kita tidak yakin atas orang tersebut. Jangan ambil risiko," kata Rifat.
‌Rifat mengingatkan kejahatan terhadap pengguna jalan bisa terjadi di tengah kemacetan lalu lintas.
‌
"Saat
berada di tengah kemacetan, orang akan bosan, capek. Saat itu juga
refleks kita menurun dan pelaku kejahatan punya peluang beraksi. Jadi,
jangan layani apapun permintaan orang yakin tidak kenal, yang kita tidak
yakin."
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017