Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Harga cabai rawit di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, turun menjadi di kisaran Rp70.000 per kilo gram (kg) dari harga Rp100.000 per kg.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Gorontalo Utara, Wilson Hadju, Selasa, di Gorontalo mengatakan, harga cabai rawit mengalami penurunan karena pasokannya cukup tersedia.

Ditambah lagi kata dia, permintaan pasar terhadap komoditas rempah-rempah ini di sejumlah pasar tradisional, sangat stabil.

Penurunan harga cabai rawit pun dipengaruhi panen yang cukup baik sedang dilakukan petani lokal, diantaranya dari Kecamatan Tomilito dan Tolinggula.

"Meski turun, harga cabai rawit di daerah ini masih tergolong mahal sebab normalnya di kisaran Rp30.000-Rp40.000 per kg," ujar Wilson.

Beruntung kata dia, pasokan cabai rawit di daerah ini juga berasal dari daerah tetangga diantaranya Kabupaten Gorontalo, sehingga pasokan cukup baik dan harga makin bersahabat dengan konsumen.

Cabai rawit merupakan komoditas utama rempah-rempah di daerah ini, karena masyarakatnya dikenal penyuka masakan dengan tingkat kepedasan tinggi.

Musa (43) petani cabai rawit di Desa Dambalo, Kecamatan Tomilito mengaku, sangat senang bertanam cabai sebab harga jualnya cukup menguntungkan petani.

Dulu harga jual cabai rawit paling tinggi Rp20.000 per kg, namun kini bertahan di kisaran Rp30.000 kg ke atas bahkan cenderung naik.

Kendala yang dihadapi petani adalah pasokan bibit yang masih terbatas, sehingga kata Musa, sangat diharapkan dukungan pemerintah daerah terhadap peningkatan suplai bibit cabai rawit berkualitas untuk petani lokal.


Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017