Gorontalo (ANTARA) - Harga komoditas cabai rawit di pasar tradisional Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mulai mengalami penurunan dari Rp90 ribu per kilo gram menjadi Rp80 ribu per kilo gram.
"Beberapa hari ini harga cabai rawit mulai turun seiring meningkatnya produksi di tingkat petani. Permintaan juga cenderung turun akibat harga yang tinggi," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Gorontalo Utara, Hasan Hiola, di Gorontalo, Minggu.
Pedagang katanya, juga mulai menerima pasokan cabai rawit dari petani lokal. Seperti dari Desa Dambalo, Kecamatan Kwandang.
Sehingga stok cabai rawit mulai meningkat karena pasokan diterima dari petani lokal juga distribusi dari wilayah lain seperti Kabupaten Gorontalo.
Pihaknya kata Hasan, akan terus memantau ketersediaan stok dan pergerakan harga komoditas pertanian khususnya cabai rawit.
Mengingat pasokan dari petani lokal kepada pedagang di pasar tradisional seperti pasar Pontolo dan Moluo Kwandang, sangat membantu menstabilkan harga.
Sahran (37) salah satu pedagang rempah-rempah di pasar Moluo Kwandang mengatakan, mulai mendapat pasokan dari petani lokal.
"Saya mulai membeli cabai rawit ke petani lokal sebab kualitasnya lebih segar dengan tingkat kepedasan yang disukai konsumen," katanya.
Namun diakuinya, biaya modal operasional pedagang juga turut mempengaruhi kenaikan harga cabai rawit.
"Di tingkat petani, harga cabai rawit memang tidak mencapai Rp90 ribu per kilo gram, namun biaya operasional pedagang mengalami peningkatan sehingga harga jual di pasar ikut naik," imbuhnya.***
Harga cabai rawit di Gorontalo Utara mulai turun
Minggu, 3 Juli 2022 11:04 WIB