Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, akan segera memanfaatkan rumah susun warga (Rusunawa) yang saat ini pengerjaannya telah mencapai 75 persen.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukinan (Perkim), Meidi S Silangen, mengaku pada bulan September nanti, rusunawa sudah bisa ditinggali oleh warga kurang mampu.

"Rusunawa akan kami manfaatkan untuk mereka yang di relokasi dari bantaran sungai Bulango, karena normalisasi sungai," katanya, Rabu.

Ia juga mengatakan, bukan hanya mereka yang terkena dampak normalisasi sungai yang akan menempatinya, warga yang juga terkena program pemkot yang berhak menempati rusunawa.

Rusunawa itu, diakui Meidi, berbentuk seperti apartemen. Sebelumnya mereka mengusulkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2015, dengan rumah tipe 36 yang akan dibangun, namun mendapat penolakan, sehingga dibangun bentyuk rusunawa.

"Bentuk yang saat ini, setiap lantai disediakan dapur umum dan tempat jemuran kain. Satu kamar dihuni empat orang dengan dua unit tempat tidur susun, serta empat lemari dan empat kursi," katanya.

Tambahnya, Pemkot Gorontalo telah membuka pendaftaran untuk penghuni rusunawa, dengan sebanyak 856 pendaftar yang mengajukan diri. Data itu diakuinya belum termasuk masyarakat yang direlokasi.

Bahkan Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) II, diakui Meidi, menyetujui program tersebut. Mereka bahkan akan mengajukan pembuatan perda yang mengatur perumahan dan permukiman serta mekanismenya.

"Pembangunan rusunawa ini diharapkan mampu menguatkan ekonomi di daerah. Karena di sana akan tumbuh usaha-usaha baru, seperti kelompok pengrajin yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga," tutupnya.

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017