Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah nelayan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan kapal ikan yang sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas perikanan tangkap di daerah ini.

Biaya pembuatan kapal ikan sangat mahal, untuk mesin 24 gross ton (GT) saja mencapai Rp1,1 miliar per unit dengan waktu pengerjaan minimal 5 bulan, kata Huta Alamri, nelayan di Desa Pasalae, Kecamatan Gentuna, di Gorontalo, Jumat.

"Karena itu nelayan butuh dukungan pemerintah melalui bantuan kapal ikan bagi kelompok nelayan di daerah ini," katanya.

Menurut dia, banyak nelayan potensial dan produktif terpaksa bekerja sebagai buruh kapal bagi pemilik kapal ikan yang mampu membuat kapal sendiri.

"Jika bantuan pemerintah bisa diberikan langsung pada nelayan, aktivitas perikanan tangkap akan lebih meningkat," kata Hut.

Wilayah laut mencapai 40 mil dari depan Pelabuhan Gentuma menjadi lokasi tangkapan nelayan, maka perlu didukung armada kapal penangkap ikan yang memadai.

Saat ini, nelayan kebanyakan menggunakan kapal katinting rata-rata 9 GT, masih belum memadai untuk meningkatkan hasil tangkapan.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan setempat menunjukkan, jumlah kapal ikan bermesin 30 GT tersebar di 11 kecamatan baru mencapai 28 unit. Beberapa pelaku perikanan di Desa Pasalae, memilih membuat kapal ikan sendiri untuk memperlancar aktivitas usahanya.

Untuk kapal ikan 30 GT, dibutuhkan modal mencapai Rp1,4 miliar untuk pembuatan kapal hingga siap beroperasi.

Nelayan berharap kata Hut, peningkatan bantuan kapal penangkap ikan mampu meningkatkan produksi, agar bisa mengelola potensi perikanan di daerah ini, khususnya di wilayah tangkap perairan Sumalata dan Gentuma yang banyak juga dimasuki kapal ikan berbendera asing.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017