Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Menjalankan tugas sebagai anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pada peringatan HUT Kemerdekaan RI, tentunya membawa makna dan dambaan tersendiri bagi siapapun.

Hal itu yang dirasakan Devi Santi Lajulu, siswi SMA Negeri III Kabupaten Gorontalo Utara, yang diserahi tugas membawa baki bendera pada upacara HUT Kemerdekaan tingkat Provinsi Gorontalo, Kamis.

Gadis berparas cantik ini mengakui kelegaan yang dialami saat ini, setelah sukses menjalankan tugasnya di hadapan jajaran pimpinan kepala daerah di Provinsi Gorontalo serta sejumlah pejabat yang ada.

Dibalik keberhasilan itu, ternyata Devi Santi Lajulu memiliki cita-cita yang pada umumnya banyak dirasakan oleh siapapun, yakni ingin menjadi polisi wanita (Polwan).

Ia meyakini menjadi pasukan paskibraka memiliki kesempatan besar untuk memenuhi persyaratan menjadi Polwan, salah satunya fisik.

"Lolos menjadi paskibraka tidak mudah, karena melewati beberapa tahap seleksi, di antaranya tinggi badan. Hal itu juga yang menjadi syarat utama untuk masuk menjadi Polwan. Maka saya akan mengambil kesempatan itu," katanya usai mengibarkan bendera merah putih di rumah dinas Gubernur Gorontalo.

Devi Santi Lajulu berasal dari SMA Negeri III Gorontalo Utara, sekolah yang berada di Kecamatan Atinggola. Dahulu sekolah itu bernama SMA Negeri 1 Atinggola sebelum diganti nama oleh pemerintah setempat.

Menjadi pembawa baki bendera merah putih dirasa Devi memiliki kebanggan sendiri. Ia juga mengaku bisa membanggakan orang tua dan sekolahnya.

Sementara itu, pembentang bendera merah putih, Lil Rafli Umar mengatakan, ia juga memiliki cita-cita menjadi polisi setelah lulus nanti.

"Kalau tidak lulus polisi, saya akan mencoba di TNI," kata siswa asal SMA Negeri III Gorontalo utara itu.

Pewarta: Febriandy Abidin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017