Gorontalo, (Antara Gorontalo) - Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim berharap mahasiswa yang melalukan Kuliah kerja Nyata (KKN) "Revolusi Mental" dan Kuliah Kerja Sibermas (sinergi bersama masyarakat) atau KKS pengabdian, mampu mengubah pola pikir masyarakat desa.
"Kehadiran peserta KKN diharapkan dapat membantu aparat dan masyarakat desa dalam mengatasi berbagai persoalan melalui perubahan cara berpikir dalam mengelola dan mengembangkan potensi desa," kata Idris pada pembekalan mahasiswa KKN dan KKS di UNG, Selasa.
Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat strategis dalam menentukan kemajuan suatu daerah, salah satu peran yaitu dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat melalui pelaksanaan kuliah kerja nyata maupun kuliah kerja sama.
"Kemajuan satu daerah itu ditentukan tiga komponen, yaitu pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat. Ketiganya harus saling bersinergi," ujar Wagub.
Idris menjelaskan, revolusi mental adalah kemampuan berfikir untuk merespon perubahan situasi dan kondisi melalui integritas, etos kerja, dan gotong royong.
Sejalan dengan prinsip revolusi mental itu, Wagub menekankan peserta KKN dan KKS harus bisa menjadi insan yang memiliki integritas, mau bekerja keras, serta mempunyai semangat gotong royong.
"Adik-adik adalah insan terpelajar, karena itu harus bisa menjadi inovator dan motivator untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa," pintanya.
Wagub menambahkan, salah satu yang bisa dilakukan adalah pemanfaatan lahan tidur ataupun memberdayakan dan mengembangkan usaha kecil untuk membantu peningkatan ekonomi keluarga.
"Sentuh masyarakat desa dengan pengetahuan yang adik-adik sudah dapatkan, lakukan terobosan sehingga kehadiran kalian bisa membawa perubahan yang lebih baik di desa, itulah hakikat revolusi mental," tutupnya.
KKN Revolusi Mental akan diikuti 200 peserta yang seluruhnya akan ditempatkan di Kabupaten Gorontalo. Sedangkan untuk KKS Pengabdian, diikuti oleh 1.800 mahasiswa, akan disebar dibeberapa kabupaten se-Provinsi
Gorontalo.
Pelaksanaan KKN Revolusi Mental dan KKS Pengabdian bertemakan "Indonesia melayani, Indonesia tertib, Indonesia bersih, Indonesia mandiri dan Indonesia bersatu".
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Kehadiran peserta KKN diharapkan dapat membantu aparat dan masyarakat desa dalam mengatasi berbagai persoalan melalui perubahan cara berpikir dalam mengelola dan mengembangkan potensi desa," kata Idris pada pembekalan mahasiswa KKN dan KKS di UNG, Selasa.
Menurutnya, perguruan tinggi memiliki peranan yang sangat strategis dalam menentukan kemajuan suatu daerah, salah satu peran yaitu dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat melalui pelaksanaan kuliah kerja nyata maupun kuliah kerja sama.
"Kemajuan satu daerah itu ditentukan tiga komponen, yaitu pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat. Ketiganya harus saling bersinergi," ujar Wagub.
Idris menjelaskan, revolusi mental adalah kemampuan berfikir untuk merespon perubahan situasi dan kondisi melalui integritas, etos kerja, dan gotong royong.
Sejalan dengan prinsip revolusi mental itu, Wagub menekankan peserta KKN dan KKS harus bisa menjadi insan yang memiliki integritas, mau bekerja keras, serta mempunyai semangat gotong royong.
"Adik-adik adalah insan terpelajar, karena itu harus bisa menjadi inovator dan motivator untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat desa," pintanya.
Wagub menambahkan, salah satu yang bisa dilakukan adalah pemanfaatan lahan tidur ataupun memberdayakan dan mengembangkan usaha kecil untuk membantu peningkatan ekonomi keluarga.
"Sentuh masyarakat desa dengan pengetahuan yang adik-adik sudah dapatkan, lakukan terobosan sehingga kehadiran kalian bisa membawa perubahan yang lebih baik di desa, itulah hakikat revolusi mental," tutupnya.
KKN Revolusi Mental akan diikuti 200 peserta yang seluruhnya akan ditempatkan di Kabupaten Gorontalo. Sedangkan untuk KKS Pengabdian, diikuti oleh 1.800 mahasiswa, akan disebar dibeberapa kabupaten se-Provinsi
Gorontalo.
Pelaksanaan KKN Revolusi Mental dan KKS Pengabdian bertemakan "Indonesia melayani, Indonesia tertib, Indonesia bersih, Indonesia mandiri dan Indonesia bersatu".
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017