Gorontalo, (Antara Gorontalo) - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Provinsi Gorontalo resmi terbentuk dan terpisah dari APTISI wilayah Provinsi Sulawesi Utara.

Terbentuknya APTISI Provinsi Gorontalo ditandai dengan pelaksanaan musyawarah wilayah pertama yang digelar di gedung David Bobihoe Akib Universitas Muhammadiyah Gorontalo, yang dibuka langsung wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, Senin (28/8).

Dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga APTISI mengatur terbentuknya kepengurusan di satu wilayah minimal harus memiliki 15 perguruan tinggi swasta (PTS), sementara di Provinsi Gorontalo saat ini baru ada 13 PTS.

Terkait hal itu, Ketua Umum APTISI, Budi Djatmiko menjelaskan bahwa percepatan pemisahan APTISI Gorontalo dari APTISI wilayah Sulut disebabkan oleh hubungan kausalitas antara pengurus yang berkedudukan di Manado, yang sulit berkomunikasi dengan pemerintah daerah di Gorontalo.

"APTISI Wilayah Sulut itu membina PTS di Gorontalo dan Manado, tetapi karena kedudukannya ada di Manado, maka sulit berkomunikasi dengan pemerintah daerah di Gorontalo," kata Budi.

Ia menambahkan, sementara antara PTS dengan pemerintah daerah itu selalu ada hubungan kausalitas, itulah kami percepat terbentuknya APTISI Wilayah Gorontalo.

Sementara itu Wagub Idris Rahim menilai pembentukan APTISI Wilayah Gorontalo cukup terlambat jika dibandingkan dengan usia Provinsi Gorontalo yang tahun ini sudah memasuki usia ke-17.

Meski demikian, dirinya menaruh harapan besar terbentuknya APTISI Wilayah Gorontalo dapat menghimpun kekuatan PTS dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Provinsi Gorontalo.

"Sejauh ini, PTS di Provinsi Gorontalo sudah memberi manfaat yang besar terhadap peningkatan kualitas masyarakat kita. PTS Gorontalo juga mampu bersaing dengan perguruan tinggi negeri dan swasta lainnya di Indonesia," kata Wagub.

Menurut Wagub, Pemerintah Provinsi Gorontalo memiliki komitmen yang besar dalam mendukung tumbuh dan berkembangnya PTS di Gorontalo, sejak periode pertama kepemimpinan Gubernur Rusli Habibie dan dirinya sebagai Wakil Gubernur, Pemprov Gorontalo telah banyak mengalokasikan bantuan berupa hibah kepada PTS.

"Namun karena ada ketentuan yang melarang pemberian hibah secara berulang, maka kami pun harus mentaatinya. Maka melalui ketua umum APTISI kiranya ini dapat diperjuangkan ke Kemendagri, agar pemerintah daerah diberi kesempatan untuk membantu perguruan tinggi, karena majunya pendidikan berdampak pula pada majunya suatu daerah," jelas wagub.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017