Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Dinas Peternakan bersama Balai Besar Veteriner Maros memusnahkan bangkai sapi terduga antraks dengan cara dibakar di Tenilo, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu.

Sebelum dibakar, petugas dibantu warga setempat menggali lubang untuk kuburan sapi, menyiramkan disinfektan lalu membakar bangkai sapi tersebut.

Pemusnahan bangkai sapi itu diharapkan dapat menanggulangi penyebaran bakteri antraks agar tidak muncul kembali dan menyebar.

Faisal Zakaria, dokter hewan dari BBVET Maros di Gorontalo mengatakan memang wilayah Kabupaten Gorontalo pernah ada kasus antraks. Namun hal itu masih dugaan dan penyebab kematian sapi dapat diketahui setelah dilakukan uji di laboratorium.

"Kami telah mewawancarai enam peternak di sekitar Danau Limboto dan menurut mereka jumlah sapi yang mati mendadak atau sakit sebanyak 25 ekor mulai bulan Mei hingga Agustus 2017," katanya.

Ia menegaskan bahwa data itu akan diperbaiki dan diperbaharui laporan dari masyarakat karena saat ini mereka mulai takut dan kuatir dengan bakteri antraks dan meminta agar pihak terkait bisa melakukan tindakan.

Sebelumnya, Balai Besar Veteriner (BBVET) Maros juga telah mengambil sampel darah dan organ dalam bangkai sapi dan juga tanah di Kecamatan Limboto.

Selain pengambilan sampel, pihaknya juga melakukan pengamanan lokasi sapi mati yang mati mendadak tanpa ada gejala klinis.

Faisal juga menyarankan kepada masyarakat pemilik sapi yang sakit agar tidak di menyembelih sapi atau mengambil organ dalamnya, dan segera melapor kepada Dinas Peternakan setempat untuk segera di lakukan pengaman wilayah, penyemprotan disinfektan serta diberikan antibiotik.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017