Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Tren diet datang silih berganti, kali ini
sedang populer istilah diet ketogenik atau diet keto yang mengurangi
asupan karbohidrat, tapi menggantinya dengan asupan lemak lebih banyak.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Asal muasal?
Spesialis
gizi klinik Dr. Samuel Oetoro mengatakan diet keto awalnya diterapkan
untuk penderita epilepsi. Karbohidrat dikurangi bagi penderita epilepsi
untuk mengurangi hantaran listrik di otak yang menyebabkan
kejang-kejang.
Ketika karbohidrat dikurangi, hantaran listrik di otak menurun dan serangan kejang-kejang pun semakin jarang terjadi.
Pembatasan
karbohidrat ini mulai dilirik jadi cara melangsingkan tubuh setelah
terlihat ada penurunan berat badan pada orang-orang yang melakukan diet
keto.
Mengapa diet keto menurunkan berat badan?
Ada banyak faktor, salah satunya karena tubuh merasa kenyang lebih lama.
Mengurangi kalori tanpa merasa kelaparan adalah salah satu yang membuat orang tertarik mengikuti diet keto.
Asupan
protein yang tinggi membuat keinginan makan turun, ini membuat
orang-orang yang melakukan diet keto memang tidak terlalu bernafsu
makan.
Karena tidak ada karbohidrat, air banyak
dikeluarkan dari dalam tubuh. Ini yang membuat berat badan mudah turun
saat seseorang menerapkan diet keto.
Lemak yang tepat?
Berdasarkan
rekomendasi, total lemak yang jadi asupan dalam diet keto harus terdiri
dari 80 persen asam lemak tak jenuh ganda, sisanya adalah lemak jenuh.
Asam
lemah tak jenuh terbagi dua, yakni asam lemak tak jenuh tunggal
(Monounsaturated Fatty Acid/ MUFA) dan asam lemak tak jenuh ganda
(Polyunsaturated Fatty Acid/ PUFA).
Contoh MUFA adalah minyak zaitun, kacang tanah, kedelai, dagung unggas, kacang kenari, butter kacang tanah dan alpukat.
Sedangkan asam lemak tak jenuh ganda alias PUFA bisa didapat dari ikan laut, minyak ikan dan minyak kedelai.
Sayangnya,
apa yang diterapkan di Indonesia belum tentu tepat. Banyak di antara
pelaku diet keto keliru memilih lemak, mereka justru lebih banyak
menyantap daging-daging berlemak yang termasuk dalam lemak jenuh.
Durasi diet?
Berdasarkan
penelitian, diet keto sebaiknya hanya dilakukan selama tiga hingga enam
bulan. Di bawah tiga bulan adalah waktu yang paling ideal. Terlalu lama
berdiet keto justru akan membuat asam urat dan kolesterol jahat semakin
tinggi.
Siapa yang boleh berdiet keto?
Orang obesitas yang sehat boleh melakukan diet keto.
Sebaliknya,
mereka yang punya berbagai penyakit seperti asam urat atau kolesterol
tinggi tidak direkomendasikan menerapkan diet karena hanya akan membuat
tingkat asam urat dan kolesterol jahat dalam tubuh semakin tinggi.
Namun,
Samuel tidak merekomendasikan diet keto diterapkan oleh para pekerja
yang dituntut untuk selalu berpikir. Sebab, butuh karbohidrat untuk
membuat sel-sel otak bekerja dengan baik.
"Tanpa karbohidrat, jadi susah mikir, lemot," tutup dia.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017