Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Sebanyak 101 personel Brimob Polda Gorontalo akan menjalani praoperasi di Markas Brimob di Jakarta sebelum dikirim ke Poso, Sulawesi Tengah dalam rangka Operasi Tinombala 2017.
Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono di Gorontalo, Jumat mengatakan pra operasi tersebut dilakukan hingga 29 September 2017.
"Tujuan operasi tersebut merupakan lanjutan dari operasi sebelumnya yaitu penanggulangan kelompok radikalisme, dimana kita tahu bahwa masih ada kelompok Santoso yang masih berkeliaran meski pimpinannya sudah tewas," kata Wahyu.
Ia juga meminta doa agar pasukan Brimob Gorontalo yang dipilih menjalakan Operasi Tinombala 2017 selalu diberikan kemudahan, kelancaran, kesehatan dan keselamatan dalam menjalankan tugas negara dan bisa kembali dengan selamat.
Sementara itu, Kasat Brimob Gorontalo AKBP Gatot Santoso menjelaskan bahwa personil Brimob Gorontalo yang dikirim dipimpin oleh Iptu George Sakul.
"Selain itu disertakan juga AKBP Arif Agung Winarto yang nantinya dalam operasi menjabat sebagai Kasi Ops yang bertugas mengatur dan mengkoordinir penugasan seluruh pasukan BKO Brimob selama pelaksanaan Operasi Tinombala di Poso," ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa sesuai rencana awal personel Brimob Gorontalo nantinya akan bertugas di Operasi Tinombala Poso selama tiga bulan, sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Sebelumnya, pada upacara pemberangkatan Brimob di Bandara Djalaludin Gorontalo Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Rachmad Fudail, di Gorontalo, mengatakan bahwa Brimob adalah polisi istimewa yang tugasnya mencakup seluruh wilayah nusantara.
Pada upacara pemberangkatan itu juga Kapolda juga berpesan agar dalam pelaksanaan tugas Operasi Tinombala, seluruh personil Brimob bisa menjaga nama baik kesatuan dengan tidak melakukan pelanggaran.
"Jaga keamanan diri masing-masing dan saling mengingatkan satu dengan yang lainnya, hindari kegiatan seorang diri, semua bergerak dalam ikatan regu dan ikuti komando," pesan Kapolda.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu Tri Cahyono di Gorontalo, Jumat mengatakan pra operasi tersebut dilakukan hingga 29 September 2017.
"Tujuan operasi tersebut merupakan lanjutan dari operasi sebelumnya yaitu penanggulangan kelompok radikalisme, dimana kita tahu bahwa masih ada kelompok Santoso yang masih berkeliaran meski pimpinannya sudah tewas," kata Wahyu.
Ia juga meminta doa agar pasukan Brimob Gorontalo yang dipilih menjalakan Operasi Tinombala 2017 selalu diberikan kemudahan, kelancaran, kesehatan dan keselamatan dalam menjalankan tugas negara dan bisa kembali dengan selamat.
Sementara itu, Kasat Brimob Gorontalo AKBP Gatot Santoso menjelaskan bahwa personil Brimob Gorontalo yang dikirim dipimpin oleh Iptu George Sakul.
"Selain itu disertakan juga AKBP Arif Agung Winarto yang nantinya dalam operasi menjabat sebagai Kasi Ops yang bertugas mengatur dan mengkoordinir penugasan seluruh pasukan BKO Brimob selama pelaksanaan Operasi Tinombala di Poso," ungkapnya.
Ia menuturkan bahwa sesuai rencana awal personel Brimob Gorontalo nantinya akan bertugas di Operasi Tinombala Poso selama tiga bulan, sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan.
Sebelumnya, pada upacara pemberangkatan Brimob di Bandara Djalaludin Gorontalo Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Rachmad Fudail, di Gorontalo, mengatakan bahwa Brimob adalah polisi istimewa yang tugasnya mencakup seluruh wilayah nusantara.
Pada upacara pemberangkatan itu juga Kapolda juga berpesan agar dalam pelaksanaan tugas Operasi Tinombala, seluruh personil Brimob bisa menjaga nama baik kesatuan dengan tidak melakukan pelanggaran.
"Jaga keamanan diri masing-masing dan saling mengingatkan satu dengan yang lainnya, hindari kegiatan seorang diri, semua bergerak dalam ikatan regu dan ikuti komando," pesan Kapolda.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017